Djam 1 tengah malam, rombongan Lie Heng kembali kepusat kota untuk beristirahat. Tiba² didalam perdjalanan pulang itu mereka melihat sesuatu jang mentjurigakan Di hadapannja nampak sebuah ku tua jang hiasanja pintunja tertutup karena tak berpenghuni pintu itu terpentang lebar dan dari dalam terdengar suara orang tidur menggeros.
Menteri poisi Lue Heng tjepat² memberi aba² anak buahnja untuk bersiap siaga dan mengadakan pengepungan setjara seksama.
„Awas! ber-hati²lah barangkali jang berada didalam adalah anggota gunung Liang San, siapkan sendjatamu kalau tidak ingin mati konjol ! Ketahuilah bahwa gerombolan dari setiap anggota Liang San pasti memiliki ilmu silat jang tinggi, maka ber-hati²lah ! Hajo kita madju berbareng dan menjergapaja bersama-sama !"
Lue Heng dengan berhati-hati sekali berdjingkat² madju memimpin anak buahnja mengadakan penjergapan. ia berdjalan sambil berdjindjit seperti kaki kutjing jang mengintai seekor tikus. Setelah dekat dengan jelah² dinding papan jang bengkah, Lue Heng lalu mengintip kedalam.
Didalam ruangan kuil tua jang banjak sawang dan kotoran itu terlihat seorang anak muda jang tububnja kekar kuat, sedang tidur dibawah medja sembahjang, badju atasnja dibuka sehingga kelihatan dengan djelas dadanja jang berbulu, bidang dan kokoh kuat.
Ia sedang enak² tidur beralaskan batu pegunungan jang besar.
22