Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/40

Halaman ini tervalidasi

32

pada tahun 1921. Ketika tamat dari Hollands Inlandsche School Siti Soekaptinah berusia 14 tahun. Setelah itu Siti Soekaptinah melanjutkan ke Mulo (Meer Uirgebreid Lagere Onderwijs) pada tahun 1922 sampai tahun 1924. Ketika tamat MULO Siti Soekaptinah telah berusia 17 tahun, kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Taman Guru Tamansiswa hingga tahun 1926.

Selama mengikuti pendidikan formal, Siti Soekaptinah rajin dan ulet, karena itu ia dapat menyelesaikan sekolahnya dengan baik. Masa sekolah bagi Siti Soekaptinah merupakan masa yang cukup menyenangkan. Karena di samping memperoleh ilmu, ia juga memperoleh banyak teman. Selesai menamat- kan Sekolah Taman Guru Tamansiswa, Siti Soekaptinah kemudian bekerja sebagai Pamong Tamansiswa Yogyakarta. Ketika suaminya pindah ke Semarang, ia kemudian bekerja sebagai karyawan Balaikota Semarang.

Sejak muda Siti Soekaptinah telah nampak sebagai wanita yang tidak suka berpangku tangan. Bagi Soekaptinah muda hidup adalah masa perjuangan, karena itu ia turut dalam pergerakan. Ketika masih di Meer Uirgebreid Lagere Onderwijs (MULO) tahun 1922, ia menjadi anggota organisasi Jong Java. Sebagai anggota Jong Java, Siti Soekaptinah cukup aktif. Ia selalu turut serta dalam berbagai kegiatan yang diadakan. Melalui organisasi Jong Java inilah Siti Soekaptinah pertama kali terjun dalam pergerakan perjuangan. Dengan menjadi anggota Jong Java, Siti Soekaptinah mulai mengerti politik. Di samping itu wawasan pergaulannya pun bertambah luas. Banyak manfaat yang ia peroleh dari keikutsertaannya dalam organisasi Jong Java tersebut. Siti Soekaptinah menjadi anggota Jong Java hingga tahun 1926.

Lepas dari Jong Java, Siti Soekaptinah lalu masuk menjadi anggota organisasi Pemuda Indonesia. Di sini jelas bahwa Siti Soekaptinah adalah seorang wanita yang selalu aktif dan penuh semangat perjuangan. Terlepas dari anggota organisasi yang satu,