Aku dan dia tak ada bedanya
Hidup keras indah menari depan mata
- (Etsa, 1958)
5.5 Simpulan
Dari sajak-sajak yang mengemukakan masalah hubungan manusia dengan manusia lain ternyata corak kerja sama cukup menonjol. Dengan menonjolnya corak kerja sama itu, citra manusia yang tampak dalam puisi Indonesia 1920—1960 yang terutama adalah citra manusia yang cinta keluarga, citra manusia yang menjalin persahabatan, dan citra manusia yang dilanda cinta asmara. Masing-masing citra manusia tersebut mengisyaratkan adanya hubungan yang kental dan erat antara sesama manusia. Dalam citra manusia yang cinta keluarga, misalnya, terlihat hubungan yang saling menyayangi antara anggota keluarga, seperti seorang bapak yang mencintai istri dan anak-anaknya. Dalam citra manusia yang menjalin persahabatan juga terlihat tumbuh dan berkembangnya rasa simpati terhadap sesama manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan keselarasan mendasari hubungan manusia dengan manusia lain, dan itu adalah salah satu ciri manusia Indonesia sebagaimana yang terungkap dalam sajak-sajak Indonesia tahun 1920—1960.
Manusia dan Manusia Lain109