....
Semenjak pagi sudah begitu
Sampaikan petang baru berenti
Lelah penat tidak terasa
Demikian asyik menulis harta.
Bukan harta punya sendiri
Hanya harta punya majikan
Harta sendiri hanya tenaga
Tenaga badan dan pikiran.
Kapan pulang terasa penat
Istri di rumah pun dapat kerja ...
Habis bulan terima gaji
Debet kredit dihitung ulang
Sekali ini harta sendiri
Membuat pusing kepala pening.
....
Bulan masuk tahun pergi
Nasib buruh tidak berubah
Siang-siang tangan penuh
Pulang balik tangan kosong.
Isteri di rumah setia terus
Senang susah sama dipikul ....(Pujangga Baru, IV/12, Juni 1937)
Sementara itu, dalam sajak Mosaza, "Ziarah", tampak pengabdian seorang anak pada mendiang ibunya yang lahir dari hati yang tulus, seperti terbaca dalam larik-larik berikut.
Kudengar resikan fajar mengeluh, lembut-lemah.
Kusadari! badanku lembab di embun, menyejukkan rasa
hati-perasaan, mendinginkan pikiran-kepala yang berat.
Manusia dan Manusia Lain
85