wanita Israel, suatu negara, jang sesudah dua ribu tahun hilang baru timbul kembali. Hampir dua ribu tahun jang lalu kaum Jahudi dihalau dari negerinja, Palestina, jang terletak pada pantai Timur Lautan Tengah. Pada tahun 1948 pembuangan kaum Jahudi berachir setelah mereka memproklamirkan kemerdekaan mereka dinegara Israel. Dua ribu tahun lamanja kaum wanita Jahudi tinggal dinegeri-negeri asing itu dan sebab itulah kaum wanita Jahudi jang kembali kenegara Israel itu bermatjam-matjam pula adat kebiasaannja. Ada tabib-tabib wanita terpeladjar lainnja jang telah beladjar disekolah-sekolah tinggi di Amerika dan Eropah. Ada pula wanita sederhana jang kembali dari negeri-negeri modern dengan membawa pemandangan baru tentang kewadjiban kaum wanita; wanita bermaksud mendirikan rumah kanak-kanak dan bertjita-tjita mengadakan berbagai-bagai aturan-aturan sosial, misalnja penetapan waktu hamil dsb. untuk pekerdja-pekerdja wanita dipaberik. Tetapi ada pula wanita jang datang dari negeri-negeri Balkan dan Afrika-Utara, jang sama sekali tak pernah mendengar tentang tjara-tjara modern dalam misalnja hal memelihara baji, ilmu kesehatan modern dll. Jang memberti tjap atas kehidupan wanita dinegara Israel jang muda itu ialah wanita-wanita jang fikirannja sangat madju. Kami akan menguraikan sedikit pandjang tentang kaum wanita Jahudi ini, karena mereka – sebenarnja djumlah mereka ketjil sekali – telah memperlihatkan pada dunia, apa jang sanggup dikerdjakan oleh suatu bangsa jang merdeka, walaupun ia tidak mempunjai alat bantuan dan tidak mempunjai kekajaan jang berarti.
Kaum wanita Jahudi mempunjai sebuah organisasi jang meliputi seluruh dunia, jaitu: W.I.Z.O. (Women International Zionist Organization). Dalam tahun 1933, ialah ketika diktator Hitler berangsur-angsur membina-
68