hingga saande orang jang salah, tida dapat hoekoeman, dia itoelah nanti djadi toeladan djelek.”
Tempo ia berkata-kata bagitoe, toewan Villefort itoe soedah sampe di depan roemah sendiri: maka sahabisnja berkata, lantas sadja ia memanggoet sedikit. pada toewan Morrel, dan teroes masoek ka dalam roemah, hingga toewan itoe djadi tinggal berdiri dengan tertjengang, di mana ia ditinggalken.
Di pertengahan jang paling depan pada roemah itoe, ada banjak soldadoe dan hamba politie, dan di tengah marika itoe ada Edmond Dantes jang terdjaga baik dan terpandang oleh banjak mata jang, sorotnja ada njataken kabentjian hati.
Villefort djalan meneroes di pertengahan itoe, sambil melirik pada Dantes, dan sasoedahnja trima satoe boengkoesan jang diserahken padanja oleh hamba politie, ia masoek ka pertengahan sabelah dalam, sambil berkata :
»Bawa masoek itoe orang tangkapan!”
Maskiroen melinken melihat salirikan sadja, toewan Villefort itoe soedah boleh mendoega, orang ana adanja itoe Dantes jang moeda: dari pada djidat jang negla, Villefort mendapat taoe, bahoewa Dantes itoe saorang beringatan terang, sedang sorot matanja Dantes ada njataken kagagahan, dan ajer moekanja ada oewarken hati jang baik.
Hal itoelah ada djadi kaoentoengan aken Dantes, tapi Villefort sering kali soedah dengar orang berkata, bahoewa perasain jang datang paling doeloe di dalam hati, itoelah tida boleh dipertjaja: maka dengan padamken ajer-moeka sendiri, ia berdoedoek mengadepi medja toelis, sabiasanja pada waktoe memeriksa perkara.
Sigra djoega Edmond Dantes datang ka hadepannja dan memanggoet dengan hormat.
Moekanja. Edmond itoe ada poetjat, tapi tida kalihatan seperti moekanja orang jang bingoeng.
»Siapa kaoe ini dan apa kerdjamoe?” kata Villefort sambil membalik-balik lembar lembaran soerat jang ia telah trima dari hamba politie.
»Saja beraama Edmond Dantes, Toewan!” sahoet Edmond dengan soewara sabar dan terang: »dan ada djadi stuurman besar di kapal Pharao, poenjanja firma Morrel & Zoon.
— »Brapa tahon oemoermoe?"
— Sembilan belas, Toewan!”
— »Pada waktoe kaoe ditangkap, kaoe lagi ber: boewat apa?”
— »Saja lagi berkoempoel di dalam saja poenja perdjamoein toendangan, Teewan!"
Sedang berkata bagitoe, soewaranja Edmond ada bergoematar sedikit: kerna besar sekali kabedaan rasa hatinja jang ada pada waktoe ia lagi berdjamoe, dengan jang ada pada waktoe sekarang, sedang ia berdiri di hadepan hakim.
»Kaoe lagi berdoedoek di dalam kaoe poenja perdjamoetin toendangan!” kata Villefort dengan merasa kasihan.