»Ja,” kata Villefort: »tapi kaoe taoe namanja itoe orang, jang misti trima soerat ini."
— »Soepaja bisa serahken sendiri soerat itoe kapada orang jang diilamati, tantoe sekali saja misti taoe namanja itoe orang.”
— »Tapi kaoe tida kasih lihat soerat ini kapada lain orang?”
— »Tida sekali ada orang soedah melihat soerat itoe, Toewan!”
Sedang bagitoe, Villefort boekaken itoe soerat dan batja boenjinja.
»Kaloe bagitoe," kata poela Villefort: »tida ada orang taoe, bahoewa kaoe ada membawa dari poelo Elba satoe soerat boewat toewan Noirtier ?”
»Tida sekali, Toewan!” sahoet Edmond: »katjoewali itoe orang jang soedah ka: liken soerat itoe kapadakoe.”
»Terlaloe banjak, itoe poen ada terlaloe banjak!” kata Villefort dengan perlahan, sedang moekanja bertambah-tambah djadi padam. Ia poenja moeka jang djadi berwarna poetjat dan ia poenja tangan jang bergoemetar, ada haroeken hatinja Edmond.
Sahabis batja itoe soerat, Villefort toendjang kapalanja dengan sabelah tangan dan tinggal berdoedoek diam salakoe orang jang berdoeka sangat.
»Och, Allakoe!” kata Edmond dengan merasa kaget sedikit: »kaoe mengapa, Toewan?”
' Villefort tida menjahoet: sasoedah berselang sakoetika, ia mengangkat moekanja jang poetjat, laloe membatja itoe soerat aken kadoewa kali.
»Kaoe bilang, kaoe tida taoe boenjinja ini soerat?” katanja poela pada Edmond.
»Demi kahormatankoe, saja oelang katakoe, Toewan!” sahoet Edmond: »saja tida tave boenjinja itoe;... he, kaoe mengapatah? Astaga! kaoe ada sakit, Toewan! apa kaoe maoce saja memanggil orang ka sini?”
»Tida, Toewan!” kata Villefort dengan lekas:
»djanganlah kaoe panggil orang: kami sendiri haroes memerintah di sini, boekan kaoe,”
»Toewan!” kata Edmond dengan goesar: »saja
melinken hendak menoeloeng kapadamoe, lain tida.”
»Kami tida perloe apa-apa,” kata poela Villefort : »kami merasa mabok saliwatan, lain tida: biarlah kaoe ingat sadja pada perkaramoe, dan djangan openi hal dirikoe. Sahoetilah pertanjainkoe ini!”
Edmond menoenggoe, tari tiada djoega ia ditanja Villefort menjender pada senderan-korsi, menjapoe keringat dingin jang ada di djidatnja, laloe membatja aken katiga kali itoe soerat jang memang ia belon lepasken.
»O, kaloe ini Edmond Dantes taoe, apa boenjinja ini soerat," kata Villefort di dalam hati sendiri : »atawa kaloe ia taoe, bahoewa Noirtieritoe bapakoe sendiri, — tantoe sekali akoe ini dapat tjilaka besar aken salamanja!”