Baginda Keizer Napoleon, Radja poelo Eiba, se soedahnja memerintah di atas sabagian boemi dan biasa dengar soerakan: hidoeplah Napoleon! di- triakken oleh saratoes doewapoeloeh joeta manoesia dengan sapoeloeh roepa bahasa, — sekarang ini poen ada memerintah sadja di atas rahajat lima atawa anem riboe orang. baginda inilah ada di- omongken di dalam itoe perdjamoetin, seperti sa- orang jang telah hilang dari tachta Frankrijk dan tida boleh diharap lagi oleh itoe karadjain. Pong Sawa-ponggawa negri omongken Baginda itoe poenja perboewatan-perboewatan Jang salah di dalam hal pemerintahan: ponggawa ponggawa perang bitjara dari hal di Moskou dan Leepzig : orang-oranng prampoewan omongken pertjeretin jang telah djadi di antara Baginda itoe dan Josephine. *) Maka njatalah jang marika itoe ada orang-orang jang soeka pada Baginda Radja Lodewijk XIII dan adalah kalihatan jang orang-orang itoe ada merasa amat girang, oleh kerna karadjaiinnja Napoleon telah terpetjah.
Saorang toewa, jang dadanja terhias dengan bintang bahadari Heiligen Lodewijk, bangkit dari korsinja dan mengoendang pada sekalian tetamoe soepaja minoem aken slamatnja Baginda Radja
_______
- ) Tatkala Napoleon berpangkat generaal, ia kawin sama Josephine
djandanja soewatoe generaal. Tempo soedah djadi keizer, Baginda, tjerein Jokephine itoe, kerna hendak menikah pada poetri negri Oostenrijk.
Lodewijk XVIII: orang toewa itoelah markies de
Saint Meran.
Sekalian tetamoe lantas berbangkit dan mengangkat tjawan anggoer, sedang orang-orang prampoewan mengepoes kembang-kembang perhiasannja dan sebarken itoe di atas medja.
»Itoe orang-orang jang telah socka sama republiek dan tida soeka terperintah oleh radja, hingga soedah mengoesir Baginda Radja,” kata njonja markies de Saint Meran jang masih pantas diseboet eilok, maski soedah beroesia limapoeloeh tahon: »marika itoelah haroes taoe, bahoewa hati satia ada pada kita-orang dan tida ada padan'a! kita ini poen ber: kaoem pada radja jang djatoh, sedang marika itoe hormati mata-hari jang naik, dan ia-orang dapat kakajain, sedang kita-orang poenja harta-banda mendjadi habis. Ia-orang haroes dapat taoe, bahoewa kita poenja Radja ada dengan sasoenggoehnja pantas ternama Lodewijk jang Tertjinta, sedang marika poenja djoendjoengan boekan lain adanja, hanja Napoleon jang haroes dikoetoeki! Boekanlah bagitoe, Villefort?”
»Apa, Njonja markies? ... Brilah maaf padakoe: saja soedah tiada dengar betoel bitjaramoe, kerna lagi mengomong sama nona anakmoe ini."
" »Och,. biarkenlah anak-anak itoe, Njonja!” kata toewan markies pada istri sendiri: »ia-orang poen maoe berangkat 'djadi penganten, maka tantoelah