ia orang misti omongken perkara jang lain dari hal negri.”
»Saja minta maaf, iboekoe!” kata satoe nona moeda dan eilok : »sekaranglah boleh kaoe bitjara sama toewan Villefort, jang saja soedah adjak mengomong, hingga ia tida dengar omongmoe. Toewan Villefort, iboekoe hendak berkata-kata padamoe,”
»Saja sadia aken menjahoet, kaloe Njonja hendak oelang pertanjaannja, jang saja soedah tida dengar betoel,” kata Villefort.
»Kaoe soedah dapat maitkoe, Reng!” kata njonja markies dengan tersenjoem kapada anak sendiri jang amat tertjinta: »Akoe telah berkata, Villefort! bahoewa orang-orang Bonapartisch tida ada ampoenja kasatiaan, sabagimana jang ada pada kita-orang.”
»Aken tetapi, Njonja!” sahoet Villefort: »maski tida bersatia, ia-orang ada bertachajoel. Sabagimana nabi Mohamad di Tanah-Arab, bagitoelah Napoleon ada ternama besar di antara orang-orangnja : boekan sadja ia ternama besar di dalam hati orang-orang jang biasa, hanja terdjoendjoeng dan dipertoewan oleh orang-orang jang berhati tinggi : maka maskipoen telah terdjatoh aken tiada bangoen kombali, baginda itoe masih ada ampoenja djoega orang-orang jang mendjoendjoeng padanja.”
»Tidakah kaoe merasa, Villefort! bahoewa omong. moe itoe ada berbaoe Bonapartisch?” kata poela njonja markies: »Aken tetapi akoe bri maaf pada moe: kaoe poen tida bisa djadi anak Girondin, dengan tida sekali njataken atsal diri sendiri.”
Moekanja Villefort djadi merah dengan terkoenjoeng-koenjoeng.
»Ajahkoe ada bernama Girondin, Njonja!” kata Villefort: »itoelah benar sekali, tapi ajahkoe soedah tiada tjampoer soewaranja pada soewara orang-orang jang hendak memboenoeh Radja: ajahkoe sendiri telah dihoekoemi oleh orang-orang itoe, hingga koerang sedikit sadja kapalanja boleh djadi terpoetoes dengan golok algodjo, sabagimana kapalanja ajahmoe sendiri.”
Maskipoen djadi mendapat ingat pada itoe perkara ngeri, njonja markies itoe tida berobah ajer moekanja.
»Ja,” sahoet njonja itoe pada Villefort: »tapi perkaranja doewa oraug itoe ada berlawan satoe pada lain: aken kanjataan hal itoe, koelawargakoe ada tetap bersatia hati pada Poetra-poetra jang terboewang, sedang ajahmoe soedah sigraken dirinja aken berkaoem sama pemerintah jang baroe, hingga itoe orang ketjil nama Noirtier Girondin djadi bernama graaf Noirtier Senateur,”
»Iboekoel iboekoe!” kata nona De Saint Meran pada njonja markies itoe: »kaoe taoe bahoewa kita-orang telah berdjandji aken tida mengomong lagi dari hal itoe perkara jang tida enak."
»Njonja!” kata Villefort: »saja mengikoet pada nona De Sait Meran aken meminta dengan hormat,