Negri, demikianlah djoega kerdjaan besar, jang ià telah perboewat'aken goena pakoempoelainija orangorang jang mendjoendjoeng Napoleon Bonaparte. Edmond itoe'poen dikataken telah bekerdja dengan radjin sekali aken menjadiaken apa jang'perloe, soe paja Napoleon boleh balik kombali ka Frankrijk:
Sasoedahnja soerat permoehoenan itoe sadia. Villefort batja itoe, laloe berkata'pada Morrel :
»Sampe baik; sekarang biarlah kaoe serahken sadja perkara ini kapadakoe."
»Apa soerat ini sigra nanti dikirimken olehmoe, Toewan?"
»Di ini hari djoega kami kirimken."
»Dengan ditandai, bahoewa soerat ini soedah terbatja olehmoe?"
»Kami nanti toelis di pinggirnja soerat ini. Toewan! bahoewa apa jang terseboet di dalam in soerat, ada dengan sabenanija."
Habis bilang bagitoe, lantas djoega Villefort itoe menoelis di pinggira soerat itoe.
»Sekarang ini, Toewan! apalah lagi jang niisti diperboewat?" kata poela itoe toewan Morrel.
»Tida apa lagi," sahoet Villefort; »hanja kaoe misti menoenggoe sadja, kaoe boleh haiapt jang sigra djoega psrmoehoenanmoeini nanti terkaboel.
Toewan Morrel dj adi mendapat harapan besar, oleh kerna omongnja Villelort itoe; ia lantas kasih slamat tinggal, laloe teroes berdjalan pergi kapada bapanja Edmond, aken bri taoe pada orang toewa