— »Toewankoe ! pada tanggal 26 Februari Napoleon telah berangkat dari poelo Elba, dan pada 1 Maart ia soedah naik ka darat,"
— »Di mana? di Italië?"
— »Dj Frankrijk, Toewankoe! di satoe palaboehan ketjil dekat Antibes, di telok Juan "
— »Napoleon ada di Frankrijk, naiknja di Antibes, jang djaoebnja dari Parijs saperdjalanan doewaratoes limapoeloeh djam sadja, dan hal itoe soedahdjadi di tanggal 1 Maart, tapi kaoe baroe mendapat taoe itoe di tanggal 3? . . . O, Toewan! apa jang kaoe bilang padakoe, itoelah satoe perkara jang moestahil; orang soedah sampeken kapadamoe satoe kabar jang tida benar, atawa kaoe sendiri telah djadi gila "
— »Ach, Toewankoe! kabar itoe ada benar sekali!"
Sri Baginda Radja djadi sangat moerka dan sangat kaget, hingga ia lantas berbangkit, salakoe orang jang terserang dengan terkoenjoeng-koenjoeng.
»Di Frankrijk!" kata poela Baginda Radja: »Napoleon ada di Frankrijk! Apa orang tida djaga dia itoe? — O, brangkali djoega orang berkawan padanja itoe !"
»Ach, Toewankoe!" kata hertog de Biancas: »toewan Dandré ini boekan sekali orang jang haroes tertoedoeh berboewat hianat. Toewankoe ! kita samoewa ada seperti boeta dan toeli, dan toewan mantri politie poen demikian."
»Tapi, Toewankoe!" kata Villefort pada Baginda: