waktoe sore, belon djoega ada terdengar apa-apa ; sampe pada esok pagi poen demikian.
»Njatalah orang itoe saoraog toetoepan jang alat minggat," kata Dantes dengan girang.
Di dalam sapandjang hari Dantes memasang koeping, tapi tida mendapat dengar itoe boenji ang terharap olehnja. Ia merasa goesar, oleh kerna toe orang toetoepan ada terlaloe beräti-ati.
Tiga hari telah berlaloe. tida djoega ada kadengaran apa-apa Achir-achir, pada satoe sore, Dantes tempelken koepingnja pada tembok, laloe ia dapat dengar kombali itoe boenji. tapi sekarang ada lain kadengarannja dan ada perlahan sekali. Sangatlah Dantes merasa girang, hingga hatinja djadi berdebar debar.
Njata sekali ada orang menggasir tembok di dalam kamar jaag terdamping. Sebab dapat harapan besar dan harapan aken membantoe, Dantes lantas pindahken pembaringannja; kerna di betoelan bale-bale itoelah sang boenji ada terdengar.
Tida ada satoe barang jang boleh dipake korek tembok. Tida ada besi lain dari djari-djari djendela, dan djari-djari itoe tida boleh dilolosken. Pada baleiale pembaringan ada djoega besi-besi pengantjing kajoe, tapi besiiniada dikaatjiugken dengan pakoe bakoe sekroep. Melinken ada satoe baraag sadja jang boleh djoega depergoenaken, jaitoelah gendi ajer: petjahannja ini gendi nanti boleh djoega dipake korek-korek tembok aken lolosken batoe.