bersoempah, jang akoe tida nanti seboet-seboet itoe nama jang tertoelis di alamat itoe soerat."
— »Noirtier namanja itoe orang jang diälamati? Akoe ada kenal saorang bernama bagitoe di karatonnja radja doeloe, jaitoe saorang bernama Noirtier, jang salama ada hoeroe-hara, disehoet djoega Girondin. Siapa namanja itoe wakil -procureur?"
— »De Villefort,"
Faria lantas tertawa keras.
Dantes melihat padanja itoe dengan heran, dan lantas berkata:
»Ada apa?"
»Apa kaoe lihat ini sinar mata-hari di tembok?" sahoet pandita itoe,
―»Ja."
―»Sekarnng perkaramoe soedah djadi terang di hadepankoe, terlebih dari ini sinar jang menerangi. Ach, anakkoe! anakkoe ! Dan itoe wakil procureur ada berlakoe baik kapadamoe?"
―»Ja."
―»Dia soedah bakar itoe soerat hingga moesna, ja?"
―»Ja."
―»Dia soedah sooroeh kaoe bersoempah, jang kaoe tida nanti seboet-seboet namanja Noirtier ja?"
―»Ja."
―»Itoe Noirtier.....ach, anak! kaoe taoe siapa adanja Noirtier itoe?...Dia itoelah bapanja si wakil procureur!"
Kaloe Dantes melihat geledek menjambar pada tanah di hadepannja, dan geledek itoe terbitken satoe lobang jang meneroes ka naraka. Dantes poen tiada nanti kaget seperti di itoe waktoe. Ia lantas berbangkit sambil pegangi kapala sendiri dengan doewa tangan, seperti ada koewatir, jaug kapala itoe nanti meledoek.
»Bapanja ! Bapanja!" kata Dantes itoe.
»Ja, bapanja jang bernama Noirtier de Villefort," sahoet itoe pandita.
Di sitoelah itoe Dantes ada seperti mendapat tjahaja terang di dalam otak: segala perkaranja jang gaib aken dia sendiri, sekarang ini djadi terang sekali. Ia ingat sekalian omongnja, sekalian kalakoeännja toewan de Villefort.
»Ha !" kata Dautes itoe dengan soewara triak, sembari djalan telojongan selakoe orang mabok, laloe teroes ia berlari ka dalam lobang jang menemboes ka kamarnja sendiri, sambil berkata:
»Akoe misti berdiam sendirian. aken berpikir atas hal ini samoewa."
Dan satelah sampe di dalam kamar sendiri, teroes sadja ia rebah di pembaringan,sampe pada waktoe cipier datang bawa makanan sore.
Dantes tinggal berdiam dengan berpikir, dan di itoe waktoe ia dapat satoe niatan jang amat heibat.
Tempo dengar soewara orang, baroelah Dantes itoe mengangkatken kapala, salakoe orang jang
terkedjoet, dan lantas djoega ia lihat Faria, jang