Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/306

Halaman ini tervalidasi

785

sa, kita seorang, hoeloe balang ampat orang serta memasang senapan.

Setelah soeda berkata kata itoe, maka Djamba Ramba poen mengangkat toembaknja keatas kepalanja serta bertampik.

Maka segala ra'jat Poera Sari poen soeraknja seperti soewaranja tager.

Maka segala jang melihat poen heranlah, maka beberapa kali di tembaknja, tida sekali ija rasahken hanja tertawa tawa djoega, den ijapoen tida membales, katanja: Hai orang Ta'djir sijapakah jang mengatoer perang ini, sepertiken perempoean boekannja perdjoerit laki laki jang toenggoeh.

Setelah itoe maka Djamba Rambah poen memoeter toembaknja kekiri den kekanan, serta ditoembaknja hoeloebalang itoe, maka laloe di tangkis dengen gagang senapannja, maka tijada seorang poen jang kena itoe.

Maka kata hoeloebalang Tadjir itoe, Hai pahlawan sijapa namamoe? den perangmoe betoel seperti andjing kebiri, kena angkau toembak tida kena angkau toembak, betoel seperti orang perang dengen topeng sarijan atawa wajang wong, den kaloe begitoe beloen sampe peladjaranmoe.

Maka sahoetnja namakoe Djamba Rambah, jang termeshoer gagah berani.

Setelah itoe beberapa di toembaknja tijada mengenaken oleh hoeloebalang itoe, maka dari pada sakit hatinja laloe di kedjarnja seorang hoeloebalang itoe, maka laloe mengoendoeri koedanja,

Soeltan Taboerat

94