Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/395

Halaman ini tervalidasi

874

mana datengnja, den siapa jang ampoenja perenta.

Sahoetnja ja toewan kedoewa, bahoewasanja jang menitahken hamba, itoelah toewan poetri Mahroem Siti, sebab kita kedoea inilah hambanja.

Maka Mahbat Roem poen dijemlah sekoetika, serta berpikir.

Satelah soeda ia berpikir, laloe berkata: ja toeankoe adakah toeankoe kenal pada orang moeda ini ?

Maka sahoetnja Soeltan soenggoelah doewa orang ini, hamba kepada anak hamba.

Maka Mahbat Roem berkata: djikaloe demikian baeklah toean mengikoet kepadanja masoek kedalem negri.

Sahoet anak Djin itoe, ja soedarakoe jang bidjaksana lagi berboedi, oesahlah toean kedoewa beasoesah soesah aken menganter kedalem negri, maka biarlah hamba kedoewa djoega membawa Soeltan ini.

Satelah Mahbat Laila mendenger kata anak Djin itoe. maka laloe berpikir di dalem hatinja, serta katanja: Hai soedarakoe kedoewa dalem itoe poen djangan toean berkata demikian, tetapi djikaloe soenggoe demikian, marilah kita keampat membawa, silahkenlah toean ini ke dalem negri, soepaja pekerdja-an kita dengen teroes terang, kerna seperti kata pantoen.

Djangan soeka denger moeloet manis,
Kerna itoe pengadjar iblis,
Harta banda sekalian habis,
Tinggal badan doedoek meringis.