1642
itoe, maka laloe ija berdoesta di persembahkennja, katanja: jatoewankoe bahoewa kata dalem Noedjoem hambah, bahoewa jang dapat mentjari padoeka ananda itoe malinken anaknja Soeltan Toral Arkan, laen dari pada anak Soeltan Toral Arkan tida dapat mentjari dia, tetapi hamba tida mengetahoei antalah anak jang mana itoe.
Satelah itoe maka pikir Djami Djami itoe, bahoewa sekali ini akoe berboeat binasa sekalian anaknja moeda moedahan bapanja menjoeroeken ketiganja soepaja ija sasat, dan akoelah persembahken Indra Goemanda Soeta, soepaja akoe di lebihken dari padanja, moeda moedahan akoe dapat peristriken poetri Maal Djamdjam, dan moedah moedahan akoe dapatken keradjaan Toral Arkan itoe.
Adapoen maka barang katanja Djami Djami itoe semoewanja dengan doesta, dan kata dalem Noedjoem laen, maka di persembahken kepada soeltan laen, maka dateng sekarang segala Noedjoem dan bidaä itoe djoesta, dan di tjeritaken oleh orang jang mengarang itoe, Tatkala zaman dehoeloe kala sebelonnja kitab itoe dapat kepada orang jang dengki, maka segala kitab bidaä dan kitab Noedjoem semoewanja, barang jang di katanja dan barang bilang bilangannja semoewanja soenggoeh sedikit poen tida salahnja.
Maka selamanja kitab itoe ada pada tangannja orang dengki, djadi mana kitab djamoes kata, maka ija kataken laen seperti dalem kitabnja berkata jang sakit itoe mati, maka Noedjoem ber-