<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Pada tanggal 3 Maret 1862 Pangeran Hidajat dibawa dengan kapal-api untuk diasingkan di Djawa.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kepergian Pangeran Hidajat jang diasingkan ke Djawa itu bukan merupakan suatu hambatan perjuangan rakjat Kalimantan dalam mentjapai tjita-tjitanja, bahkan peristiwa itu dianggapnja sebagai suatu dorongan djiwanja untuk tetap terus berdjuang sebelum djiwanja melajang.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Begitu djuga Kiai Demang Lehman, pada tiap-tiap saat mengamuk dan menggempur serdadu- serdadu Belanda jang tidak sedikit membawa korban. Siasat Kiai Demang Lehman sekalipun tidak bersendjata lengkap sebagaimana serdaduserdadu Belanda tetapi dengan sebilah keris pusakanja, ia pimpin pasukan gerilja. Sesudah menaburkan djasa-djasanja terhadap Nusa dan Bangsanja maka pada tanggal 18 Pebruari 1863 tertangkaplah ia dan dihukum bunuh.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dengan diasingkannja Pangeran Hidajat dari Kalimantan, maka hilanglah tjorak kekuasaan keradjaan Bandjarmasin selama-lamanja, tetapi djiwa kesatryaan para pahlawan itu diikuti dan diwarisi oleh keturunannja.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Pemerintah Belanda menjatakan bahwa pada tahun 1905 suasana di Kalimantan Selatan sudah aman dan tenteram, karena dilihatnja perlawanan dari rakjat dan anak-tjutju keturunan radja-radja dahulu telah sunji-sepi, dingin dan melempem.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sekalipun keradjaan Bandjarmasin telah lama musna rata, tetapi pemerintah Belanda tidak dapat djuga membelenggu djiwa dan semangat keturunan radjaradja dahulu, bahkan pemerintah Belanda sendiri jang hilang-musna dari permukaan bumi Indonesia karena api revolusi putera-putera Indonesia jang menghendaki lenjapnja djadjahan.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Pangeran Muda Arifinbillah.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sebelum Pangeran Hidajat jang pertama dan kedua kalinja, sementara itu Pangeran Muda Arifinbillah telah mengadakan perundingan dengan pemerintah Belanda di Bandjarmasin, dalam mana ia menawarkan djasa-djasa baiknja untuk menangkap Pangeran Hidajat. Dalam perundingan itu ia menawarkan kesanggupannja untuk mengerahkan sebanjak 2700 orang untuk menghadapi
pasukan Pangeran Hidajat. Pangeran djuga telah minta kepada Belanda supaja selama usahanja menangkap Pangeran Hidajat, djangan diganggu dengan tindakan lain dan mengharap agar saudaranja Pangeran Sjarif Abdurrachman ditahan untuk sementara waktu di Bandjarmasin, supaja ia mengetahui betapa kesanggupan Pangeran Muda untuk menangkap Pangeran Hidajat.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Pada waktu itu untuk mengumpulkan orang sebanjak 2700 orang bukanlah pekerdjaan jang mudah, apalagi karena diketahui, bahwa pengumpulan orang itu semata-mata adalah tindakan untuk mengchianati Pangeran Hidajat. Oleh karena itu Pangeran Muda hanja dapat mengumpulkan sebanjak 1000 orang jang telah lebih dahulu disuapi dengan mata uang dan mas serta diberi djandji apabila Pangeran Hidajat telah tertangkap dan ia diangkat mendjadi Sultan maka djandjinja itu akan dilaksanakannja. Pihak Belanda jang mengetahui, bahwa
383