Halaman:Kitab Makrifat.pdf/14

Halaman ini telah diuji baca

10

Hatta maka orang jang bolih pakei Rohrochaninja soedah tentoe sadja berani bertamasia sekehendaknja meskipoen beberapa djaoehnja dan bolih datang koembali dengan sigra, jaitoe orang jang soedah lebih berboedi serta sampoerna pada ilmoe pengetahoean jang benar (sanjata), bolih dikatakan koeasa matilah di dalam waktoe hidoepnja, maka dimana tempat ia maoe ada maka kelak adalah ia djoega ditempat itoe, maka berganti badan kasar haloespoen tjakap, maka bolih tjahari kapandean jang lebih tinggi artinja dari pada kapandean tertjahari dengan badan kasar dalam doenia ini.


Ke V hal Badan jang ke empat

Hatta maka orang ada di Sorga memakei doea badan menoeroet tempat perdiaman, sebab Sorga itoe dibahagi djadi doea bagian, maka satoe persatoen beristiadat masing2, mendjadi ditentoekan memakei badan jang saroepa dat bagian Sorga itoe, maka pertama jaitoe badan angka IV pada bahasa Ollanda di seboet ,,Verstandslichaam" serta pada bahasa Sanskrita ,,Vignamaya-kosha" maka pada bahasa Arab ,,Rohrahmani" artinja djiwa jang soetji. Adapoen badan tadi boeat pertoeloengan keloear engetan manoesia jang benar jang diterima olih Rohrahmani laloe dilandjoetkan kepada badan Rohrochani selaloenja hingga sampei pada oetak, setelah sampei pada oetak baharoelah orang berfikir, maka dari sebab itoe manoesia jang benar dikataken berdiam pada kepala (Oetak).


Sjahadan asalnja badan itoe dari pada djasad atau djisim jang amat haloes jang bolih gemetar menoeroet ketar njawa, maka Rohrahmani itoe senantiasa gemetar toeroet ketar njawa.


Adapoen Rohrahmani itoe badan djoega sebagaimana lainnja, djika engetannja orang soetji dan fikirannja djalil maka Rohrahmaninja djoega makin haloes serta oetama; djikalau orang misih bodo beloem poenja barang kepandean dan pengetahoean sebaginja, maka Rohrahmaninja sesoenggoehnja amat ketjil hampir tiada ketarnja, maka kalau tjerei dari badann jang lain njaris tiadalah matjamnja; maka demikian djoega djasadnja toeroet kasar dan hampir tiada warnanja, sebab tiada ada ketar engetannja, serta hanja gemetar kalau orang tadi dapat doeka tjita jang amat sangat atau katjintään jang amat asihnja, saoempama kematian soeaminja atau anaknja jang dikasihi; maka meskipoen orang tadi amat