— 32 —
Penoentoen dan pemakenja permandian dengan air, di bawah ini kita petik penoetoerannja Dr. Kuhne, tjara bagimana menggoenakan permandian itoe boeat seoeatoe penjakit, jang ia soedah goenakan boeat menoeloeng pada orang sampe djadi semboeh betoel.
Tapi pembatja moesti ingat, sesoeatoe orang jang menggoenakan permandian ini moesti menoeroet atoerannja dengan teliti, dan moesti pantang betoel-betoel pada segala larangan, balkpoen makanan atau minoeman,
No. 1.
Penjakit ampek (asmhma), atau mengi Djengkering
(roodvonk), dan sakit leher (diphtheritis),
serta kepala besar (bengka).
Anak lelaki dari Njonja B, satoe sinjo oemoer tiga tahoen, ada dapat sakit jang aneh, kepalanja sangat besar, sampe tida bisa berdjalan dengan betoel, dan saban kali moesti djatoeh lantaran keberatan kepalanja itoe. Selainnja itoe, anak terseboet ada dapat sakit ampek, nafasnja terlaloe sesak, sampe kepaksa bernafas dari moeloet dengan soeara amat serat.
Toean Kuhne soedah periksa dan dapat kenjataän penjakitnja ada amat keras, boleh djadi soesah ditoeloeng, sebab lantaran atoeran makannja anak itoe koerang baik.
Anak itoe lantas dirawat dengan melakoekan permandian rendaman peroet tiga kali saban hari, dan makannja diatoer dipantang tida boleh makan lain dari roti tepoeng kasar dan minoem air segar.
Liwat 14 hari penjakitnja keloear beroepa penjakit Djengkering (roodvonk), tetapi dari sebab itoe anak tida bisa berkeringat, maka penjakitnja djadi tambah keras, dan doea hari kemoedian dapat sakit leher (diphtheritis) amat pajah sampe delapan hari lamanja.
Dari sebab tida bisa keloear keringat, maka siang dan malam saban doea atau tiga djam sekali, anak itoe dipermandiin kemaloeannja seperti jang terseboet di fatsal IV.
Setelah dirawatin dengan begitoe sampe delapan hari, dilehernja sebelah kanan lantas timboel bisoel besar, hal mana