- 50 -
No. 42.
Penjakit kelendjaran.
Satoe anak lelaki oemoer 9 taoen dapat sakit kelendjar dilehernja sebelah kiri, besarnja seperti telor, semakin lama tambah besar. Bermoela kali beroepa merah kemoedian berobah djadi oengoe, bengkaknja menarik sampe itoe anak kepalanja djadi miring kesebelah kanan, sakitnja boekan main, siang hari malam tida bisa tidoer.
Anak itoe lantas disoeroe melakoekan permandian rendaman peroet 4 kali satoe hari, dan lehernja ditangas dengan oewab air mendidih, tetapi dari sebab tangas itoe soesah dilakoekan, maka diganti dengan dikompres sama air panas. Tida lama lagi kelendjariija djadi petjah mengeloearkan banjak kotoran jang berbaoe boesoek. Tiga minggoe kemoedian soedah djadi semboeh sama sekali.
No. 43.
Sakit bisoel mengemoe darah.
Satoe toean dapat bisoel dilehernja, tambah lama tambah besar, sampe dia tida bisa bekerdja.
Lantaran takoet doctor goenakan pemotongan, maka toean ini lantas tangas lehernja dengan oewab air, sedang dirinja melakoekan permandian rendaman peroet dan kemaloean ganti berganti, sampe pada hari jang kelima, bisoel itoe lantas keloear lobang ketjil-ketjil amat banjak tida berentinja mengeloearkan darah dan kotoran. Setelah ampat hari lobang ketjil-ketjil itoe lantas mendjadi satoe, beroepa satoe lobang jang besar, bengkaknja moelai kempes, dan sakitnja djadi hilang, sampe baik sama sekali.
No. 44.
Penjakit kanker ditetek dan didalam hidoeng.
Satoe Nona dapat sakit kanker ditetek dan hidoengnja, tetek itoe djadi berborok lebih besar dari oeang ringgit, sedang ia poenja hidoeng soedah ampir roesak dengan loeka-loeka jang berbaoe boesoek, dan didahinja ada timboel doea bisoel jang ampir petjah. Pendek Nona itoe soedah soesah diharap bisa semboeh, sebab segala obat soedah ditjoba tetapi tida bisa menoeloeng.