— 54 —
peroet, dalam 3 minggoe ia soedah moelai bisa berdjalan dengan zonder toengkat lagi, dan sesoedahnja 4 boelan djadi moelia kombali sebagi mana biasa, bisa naik dan toeroen tangga, berlari disana sini.
No. 53.
Penjakit borok didalam toelang (Beenetter).
Satoe anak, moelai oemoer 6 taoen kakinja dapat pintjang, sampe 9 taoen lamanja tjari pertoeloengan disana-sini tetapi tiada ada satoe doctor jang bisa bikin semboe, kemoedian satoe doctor soedah potong itoe kaki, tapi apa maoe, sesoedah dipotong, loeka kakinja itoe tida bisa semboeh, hingga anak itoe tida bisa berdjalan.
Toean Kuhne soeroe ia melakoekan permandian kemaloean, dan baroe satoe kali sadja, rasa sakitnja soedah mendjadi hilang, dan anak itoe bisa tidoer dengan enak; pada hari jang kedoea bengkaknja lantas moelai kempis, dan demamnja djadi koerang, lama-lama loekanja bekas pemotongan lantas ketoetoep, tetapi boeat sementara sadja, sebab lantas djadi bengkak kombali, lantaran kotoran-kotoran didalam bertoempoek di itoe tempat, kemoedian mendjadi petjah, mengeloearkan banjak nanah.
Sesoedahnja kotoran itoe bersih, anak itoe djadi semboeh kombali seperti doeloenja, tapi sebab toelangnja di potong oleh doctor, anak itoe djadi teroes pintjang.
No. 54.
Sakit Entjok didalam boekoe-boekoe.
Satoe toean soedah lama sekali dapat sakit entjok dalam boekoe-boekoe toelangnja, dan banjak obat soedah digoenakan tetapi tida bisa semboeh. Kemoedian ia lantas melakoekan permandian peroet dan kemaloean, sampe 14 hari lamanja, dan ia merasa heran, sebab itoe penjakit jang soedah begitoe lama, mendadak soedah mendjadi semboeh sama sekali, pelahan-pelahan badannja djadi koeat, dan sekarang tida takoet lagi pada hawa dingin, kendati kena hoedjan dan angin tida membikin entjoknja datang kombali, sebab penjakit itoe soedah hilang dari badannja.