TINDAKAN PERLINDUNGAN TEKNIS (Technical Protection Measures) ditujukan untuk menghindari reproduksi atau penggunaan ciptaan kreatif yang melanggar hak cipta. Konten akan selalu disebarluaskan di Internet.
kendali atas penggunaan ciptaan seseorang. Tidak memiliki, atau hanya memiliki kendali yang sangat terbatas, tidaklah selalu berarti buruk, dan hal ini adalah salah satu fitur lisensi publik. Sebenarnya, memiliki kendali total atas penggunaan sebuah ciptaan hanyalah sebuah kondisi yang menipu dalam banyak kasus, khususnya dalam penyebarluasan di internet, terlepas penggunaan pendekatan “all rights reserved” atau “some rights reserved” oleh para pencipta. Saat sebuah tulisan, gambar, atau puisi dapat diakses di dalam jaringan, kendali atas penggunaan ciptaan biasanya hilang. Dengan kata lain, saat konten menjadi semakin populer, semakin sulit menjadi untuk mengendalikan atau membatasi penggunaannya secara efektif. Konten tersebut akan dapat dibagikan oleh siapapun di internet, baik tindakan tersebut sah secara hukum atau tidak, kecuali tindakan drastis diterapkan – seperti Tindakan Perlindungan Teknis (Technical Protection Measures, TPM)/Manajemen Hak Digital(Digital Rights Management, DRM) atau strategi lainnya untuk penegakan hak yang memerlukan keterlibatan pengacara, lembaga pembajakan, atau metode invasif lainnya.
Lisensi Konten Terbuka menyediakan sebuah kerangka hukum.
Keputusan penting tentang memiliki atau tidak memiliki kendali kemudian menjadi pertanyaan utama sebelum menyebarluaskan ciptaan dalam jaringan. Setelah pencipta skala kecil memutuskan untuk mengunggah ciptaan mereka di sebuah situs web yang dapat diakses publik (untuk perusahaan besar hal ini mungkin berbeda), langkah logis yang dapat diambil adalah menyebarluaskan ciptaan tersebut di bawah lisensi publik. Tidak dapat dipungkiri bahwa mungkin akan ada orang-orang yang melanggar hukum hak cipta atau lisensi Konten Terbuka tersebut. Namun, bagi banyak pengguna ciptaan yang terbebani dengan kerumitan konsep hukum hak cipta, lisensi tersebut tidak hanya memberikan kebebasan tetapi juga bimbingan untuk memahami
Kebanyakan orang bersedia untuk mematuhi hukum, tetapi tanpa mengerti informasi yang disampaikan aturan tersebut, mereka tidak akan pernah bisa mematuhi hukum. Apakah mereka diperbolehkan untuk mengunduh konten dalam jaringan, untuk berbagi, untuk mencetaknya, untuk mencantumkannya? Berkaitan dengan hukum hak cipta, sebagian besar pengguna tidak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Lisensi Konten Terbuka, di sisi lain, membantu para pengguna ciptaan mengenai permasalahan tersebut dengan memberikan jawaban yang singkat dan sederhana. Sebagai contoh, dengan menyatakan: “Anda dapat menggunakan konten ini dengan cara apapun yang Anda inginkan, selama Anda mematuhi kewajiban di dalam lisensi.” Dengan kata lain, kewajiban di dalam lisensi telah dibuat secara jelas sehingga para pengguna ciptaan dapat memahami dan mematuhinya. Kepastian hukum yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan bagi para pemegang hak cipta, tetapi juga para pengguna ciptaan.
2.4 ASPEK HUKUM DAN IMLIKASI PRAKTIS LISENSI KONTEN TERBUKA
Bagian ini menjelaskan secara rinci bagaimana lisensi Konten Terbuka berfungsi secara umum dan beberapa implikasi praktis yang dapat terjadi. Aspek-aspek ini secara umum relevan terhadap semua jenis lisensi Konten Terbuka. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jenis lisensi tertentu, silakan lihat bab 3 dan 4.
A) LINGKUP PEMBERIAN LISENSI SECARA KOMPREHENSIF
Seperti yang disebutkan di atas, Konten Terbuka didasarkan pada paradigma “some rights reserved”. Saat sebagian besar hak untuk menggunakan sebuah ciptaan telah dilisensikan dan dengan demikian diizinkan tanpa adanya izin eksplisit, beberapa hak lainnya kerumitan konsep hukum hak cipta, lisensi tetap diatur oleh undang-undang yang berlaku.
Dengan demikian, lisensi Konten Terbuka menawarkan pengguna ciptaan yang tertarik
18
PENGETAHUAN DASAR TENTANG LISENSI KONTEN TERBUKA