Pengaruh timbal-balik antara
Universitas ,,Gadjah Mada" dan Masjarakat*).
HIDUP kemasjarakatan dan kebudajaan bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan dengan tjepat, Revolusi kemerdekaan telah mematahkan belenggu pendjadjahan, jang sekian lama mengisoleer bangsa Indonesia dari pergaulan dunia. Mikin lama makin sempurnannja alat-alat lalu-lintas, jang mendjadikan dunia ini semakin ketjil; mendjadinja Indonesia anggauta perserikatan bangsa-bangsa; makin lama makin banjaknja bentuk kerdja-sama Internasional dalam lapangansosiai, ekonomi dan politik; pula hasrat jang hidup dari pada bangsa Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial; hal-hal itu menempatkan bangsa Indonesia ditengah-tengah pergaulan Internasional.
Faham-faham Asing dan Kebudajaan-kebudajaan Asing menemukan di Indonesia pintu jang terbuka lebar. Disebabkan oleh ketjenderungan untuk meniru, dan djuga oleh keinginan menempati kedudukan jang sederadjat dengan bangsa-bangsa lain jang dipandang lebih madju, faham-faham dan kebudajaan asing itu sering diterima mentah-mentah tanpa disaring lebih dahulu; akibatnja menimbulkan reperkusi berupa masa'alah-masa'alah sosial.
Ketjuali faham-faham dan kebudajaan-kebudajaan asing itu ada pula hal-hal lain jang menimbulkan masa'alah-masa'alah sosial. Misalnja: hukum jang diwaris dari zaman kolonial, jang tidak sesuai lagi dengan keadaan-keadaan baru dari Indonesia Merdeka; permulaan industrialisasi daripada Negara jang sifatnja agraris; asas demokrasi dan asas keadilan sosial daripada republik Indonesia, jang mentjiptakan kemungkinan-kemungkinan bagi terwudjudnja "General aquality of conditions", dan jang memberikan suatu dinamika jang belum pernah dikenal oleh suatu masjarakat agraris jang semula bersifat statis-kolonial; suatu dinamika jang melemahkan nilai-nilai jang sebelumnja oleh bangsa Indonesia dipegang erat-erat.
Masa'alah-masa'alah sosial itulah jang dihadapi oleh Universitas Gadjah Mada. Balai nasional ilmu pengetahuan dan kebudajaan ini berkedudukan di Jogjakarta.
Proses pertumbuhan Universitas Gadjah Mada mulai pada permulaan revolusi nasional; maka dari itu dapat dikatakan, bahwa Universitas ini lahir dalam kantjah revolusi dan merupakan buah dan alat dari pada revolusi. Berhubung dengan itu ada harapan jang kuat dari masjarakat tertudju kepada Universitas Gadjah Mada, supaja Universitas tidak sadja mengikuti djalannja revolusi nasional jang belum selesai itu, tetapi djuga mengarahkan pimpinan revolusi dan ikut memikul tanggung djawab atas segala konsekwensi dari pada revolusi itu.
Asal mula dari pada Universitas Gadjah Mada mempengaruhi tjorak dari pada
Universitas; dan dalam pertumbuhan Universitas antara masjarakat dan universitas ada pengaruh timbal-balik, pengaruh mana akan semakin lebih njata semakin Universitas lebih dapat menunaikan salah satu tugas menurut statuutnja, jaitu: menjelenggarakan usaha membangun, memelihara dan mengembangkan hidup kemasjarakatan dan kebudajaan.
–––––––––
•) Dikutip dari kesimpulan2 sidang2 Seminar Universitas ,,Gadjah Mada" pada tanggal 25 Djuni 1956 atas tjeramah Mr. S. Poerwokoesoemo.
108