Setelah alam Merdeka, maka terlihatlah dengan kenjataannja bahwa karena buah pendidikan kebangsaan tersebut diatas, dengan mudah lagi lantjar sekali Sri Paduka K.G.P.A.A. Paku-Alam VIII dapat menjesuaikan diri kedalam zaman kemerdekaan. Begitu pula dengan seichlas-ichlasnja, lahir maupun batin, merelakan tanah daerah Paku-Alaman, digabungkan dengan daerah Kasultanan mendjadi Daerah Istimewa Jogjakarta sebagian dari Republik Indonesia. Berdasar kenjataan jang nampak pada dewasa ini beliau duduk sebagai Wakil Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kehendak Sri Paduka sendiri dengan persetudjuan Wijoto Prodjo, pada tahun 1944 didirikan Sekolah Rakjat Puro P.A. lagi dan pada tahun 17/11-1947 didirikan sebuah Sekolah Landjutan bagian Pertama partikelir, dcngan nama: Sekolah Menengah Pertama Puro, dibuka pada waktu sore, setempat dengan S.R. Puro. Dengan surat keterangan dari P.P. dan K., tanggal 16 September 1952 No. 32955/Subs. S.M.P. Puro mendapat bantuan dari Pemerintah kita.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Sekolah S.M.P. Puro diatur dan diawasi oleh suatu badan Pengurus dibawah pimpinan K.P.H. Soerjaningprang, sebagai Ketua. Pendjabat Kepala-sekolah jang pertama kali, ialah almarhum Raden Wadono Tirtowinoto, dan sebagai Kepala Tatausaha hingga dewasa ini, Jakub Prawirodisastro.
SEKOLAH SEBELUM TAHUN 1900
jang didirikan oleh rakjat sendiri.
(Sekolah Partikelir).
Sekolah-sekolah timbul berdiri.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Berdasar penjelidikan-penjelidikan tentang berdirinja sekolah rakjat didalam cdan diluar kota Jogjakarta, telah ada sebelum tahun 1900, tetapi tidak dapat diketahui dengan pasti, bilamana clan oleh siapa sekolah-sekolah rakjat itu didirikan, dan seberapa tinggi dan luasnja daftar peladjaran (leerplan)nja. Tjeritera tentang berdirinja sekolah-sekolah tersebut berasal dari beberapa orang tua jang pernah beladjar disekolah itu. Keadaan sekolah-sekolah itu demikian: ditempat kediaman mereka masing-masing.
a. Gedung sekolah.
Didalam maupun diluar kota pada tiap-tiap rumah bangsawan dan pembesar, ada suatu bangunan jang melulu disediakan untuk rumah sekolah tjukup dengan perkakasnja.
b. Alat-alatnja.
Beberapa medja pendek, tetapi pandjang, tjukup untuk duduk bersila lima orang anak.
Satu papan tulis tiap-tiap klas.
Kapur tulis, masih prongkolan sadja.
c. Kitab-kitab peladjaran hanja tersedia bagi pegangan guru, tidak dapat diketahui tentang ini, dan pengarangnja, udjudnja hanja tulisan tangan.
Segala peladjaran ditulis dipapan-tulis oleh guru.
Pada murid seluruh klas mempergunakan batu-tulis dan anak batu-tulis.
Hanja bagi klas jang tertinggi dua kali tiap-tiap minggu dibiasakan menulis pada kertas dengan pensil dan tinta. Peladjaran ini disebut „menulis-halus”, melatih menulis jang sebaik-baiknja.{[rh|68}}