— 27 —
dan kamoedian dari sitoe marika laloe menoedjoe ka Grand Cafe, di tempat mana marika berdiam satengah djam lamanja mendengerin muziek jang merdoe, sahabisnja dari sitoe Landru anterin si djantoeng hati poelang ka roemahnja. Esokan paginja Landru bikin persedian boeat samboet datengnja orang jang aken djadi ia poenja korban. Landru ada beli djoega makanan dan kembang-kembang, soepaja itoe samoea bisa bikin girang hatinja njonja Labord-Linie.
Landru sedeng beresken itoe kembang-kembang di atas medja, bersama itoe makanan jang ia beli, tatkala mana dengen sakoenjoeng-koenjoeng ada kadengeran pintoe roemahnja diketok.
Dengen oering-oeringan Landru pergi kaloear boeat liat, siapatah itoe jang mengetok pintoe.
Di atas tangga roemah ada berdiri satoe orang jang berbadan besar dengen koemis warna item.
Di itoe saät Landru merasa keadaännja ada dalem bahaja; ia tahan napasnja dan berdiri sakoetika lamanja dengen tiada berkata apa-apa.
,,Toean Diard’’, kata itoe orang jang dikenal oleh Landru, ,,Akoe ini ada orang politie dan perloenja akoe dateng disini, jalah boeat bikin bebrapa pertanja'an pada kaoe.’’
—————————