Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 09.pdf/63

Halaman ini telah diuji baca

bukkk, bukkk, berulang kali, tetapi dinding itu tidak dapat dibobolkannja, bergeming sadja tidak......

Besok harinja, benar2 Sing Tjing Bu datang membuka pintu rahasia dari ruangan perangkap tersebut, dia bertanja dengan suara jang bengis: „Bagaimana botjah busuk, apakah kau telah merubah pikiranmu ?”

Ho Ho kala itu tengah rebah terlentang emas sekali, seluruh tenaganja telah meninggalkan tubuhnja, dia sudah tidak memiliki tenaga sedikitpun. Uniuk duduk sadja dia sudah tidak berdaja sama sekali

Waktu saat itulah Ho Ho dikuavai oleh berbagai perasaan bimbang.

Tetapi achirnja Ho Ho menjahuti djuga dengan suara jang lemah: „Baiklah... aku menerima sjaratmu ! Tetapi kau bawalah aku keluar dulu!!”

„Bagus !” teriak Sing Tjing Bu dengan suara jang mengandung kegembiraan. „Tjoba kalau sedjak kemarin kau mau baik2 menuruti perintahku, bukankah kau tidak akan lebih lama menderita kelaparan dan kehausan ?”

„Tjepat kau keluarkan aku dulu dari ruangan tjelaka ini!” kata Ho Ho dengan suara jang lemah, karena selain dia merasakan tubuhnja lemas sekali, djuga pandangan mata telah ber-kunang2, kepalanja pusing sekali, keadaan jang gelap di-

61