— 37 —
sikap orang Amerika terhadap Philipino, bangsa Indonesia tidak djoega akan menjoekai pemerintahan Belanda. Sebagaimana Philipino jang ta' langsoeng merasai kekoeasaan Goebernoer Djendral Amerika dan boleh dikatakan tidak mendapat kesoesahan dari pembesar-pembesar Amerika, masih sadja teroes mereka menoentoet kemerdekaannja, dan demikian djoegalah bangsa Indonesia-Selatan akan tetap menagih kemerdekaannja jang moetlak dan seloeas-loeasnja. Sebagaimana seorang manoesia ta'soeka diganggoe dan dikoeasai oleh orang lain, demikian poelalah satoe rakjat lama-kelamaan ta' kan membiarkan dirinja didjadjah atau dikoeasai oleh bangsa lain.
Terserah kepada kita memperhatikan, apakah pertentangan Belanda kapitalis dan Indonsia Boeroeh akan tetap selama-lamanja atau sementara waktoe sadja !
Pertentangan ini lambat laoen dikoerangi, bila pemerintah sekarang boekan nanti mengadakan peroebahan besar, perbaikan ekonomi, politik dan sosial, jang memperbaiki keadaan seloeroeh rakjat Indonesia.
Ini hanja terdjadi dengan mendirikan indoestri baroe, (kapas, karet, paberik2 mesin, perkapalan tambang d.l.l) Memboeka pertanian besar2 dan memperbanjak djalan2 raja. Mendirikan koperasi rakjat dengan boenga jang rendah. Memberi bantoean pikiran dan bahan kepada kaoem tani, tanah kepada bekas2 tani jang miskin. Menaikan gadji boeroeh dan mengoerangkan djam bekerdja. Meringankan atau menghapoeskan padjak dan membesarkan padjak perkeboenan, atau keboen2 besar dan indoestri didjadikan hak bersama, jaitoe pemerintah. Memberikan pemilihan oemoem jang seloeas-loeasnja kepada boemipoetera. Mendirikan perwakilan rakjat jang „sedjati” dari padanja dipilih satoe badan jang bertanggoeng-djawab sepenoeh-penoehnjanja kepada rakjat Indonesia. Menghapoeskan segala badan boerokrasi jang ta’ berfaedah seperti „ Raad van Indie”, de „Algemeene Secretaris” d.l.l.
Tentoe ini ta'kan terdjadi!
Setengah dari itoepoen ta 'kan terdjadi; oempamakanlah sebentar dengan tiba2 imperialis Belanda melemparkan „politik waroeng ketjil" nja dan mempergoenakan politik kolonial sesoenggoehnja. Soedah terlambat! Sekali lagi terlambat! Imperialisme Blanda ta' bertjita-tjita, keberanian dan alat2 oentoek mengadakan peroebahan jang berarti sedikit. Ia terlaloe „da'if" oentoek melakoekannja dan tidak ada poela boerdjoeası boemipoetera modern jang dapat membantoenja.
Adapoen „kapital loear negeri” jang bertitik-titik beberapa dollar dari „Wallstreet" hanja seoempama beberapa boetir kerikil jang dilemparkan oentoek penimboeni djoerang jang sangat dalam itoe antara imperialisme Belanda dan Rakjat Indonesia.
Perbaikan radikal seperti di Philipina, dapat dan maoe Amerika mendjalankannja, bila ia menerima kekoeasaan politik di Indonesia dari Belanda toekang waroeng itoe. Djika terdjadi jang seperti ini Amerika dalam waktoe jang singkat nistjaja akan datang di Indonesia dengan beberapa riboe djoeta roepiah. Tetapi moestahil! Sebab bertentangan dengan kepentingan dan „kehormatan” Belanda. Sebab kapital Amerika jang besar di Indonesia akan mendesak kapital Belanda kesisi! Dan kalau keoeangan terikat, kapital Belanda ta' berarti (dan toekang waroeng Belanda terpaksa djadi boneka2 Paman Sam.