— 59 —
Satoe assimilasi baik sosial ataupoen ideologi beloem pernah ditjapai Seorang anggauta N.I.P. berasa sangat senang mendapat pembagian pekerdjaan 50/50 dengan si totok jang sangat dibentji itoe.
Pengangkatan Teeuwen mendjadi anggauta Dewan Rakjat kemoedian mendjadi pegawai tinggi sesoenggoehnja mendjadi obat jang moedjarab sekali boeat penjakit politik N.I.P.
Djangankan aksi revoloesioner, mogok sadja, djaoeh dari keinginan Indo auggauta N.I.P. Apalagi revoloesi meminta perhoeboengan rapat serta assimlasi toelen dengan bangsa Indonesia . Dan boekan dengan prijai2 jang bersih sadja, djoega dengan Pak Kromo. Dan jang lebih oetama pembagian kekoeasaan politik dengan si „ Inlanders ” jang terbesar djoenlahnja.
Dan pemogokan jang moengkin berobah mendjadi revoloesi mezki jang seketjil-ketjilnja, tentoelah ta' kan pernah tjektjok dengan kepentingan dan ideologi toean2 tanah dan pegawai-pegawai Belanda Indo.
Selama perkataan „hak dan kemerdekaan" tinggal gelap, selama itoelah Belanda Indo sempatlah berpimpinan tangan dengan prijai2 Djawa. Tetapi pertentangan kelas jang beberapa tahoen belakangan ini ternjata dalam (pemogokan), maka keloearlah nationalistis imperialis (National menoeroet seboetan dan imperialisme menoeroet perboeatan ) dari „National" Indische Party.
Apa jang diidamkan oleh Indo anggauta N.I.P., sekarang diboekakan oleh I.E.V.: hak tanah dan fascisme.
Anggauta N.I.P. boemipoetera oemoemnja lebih radikal dari Belanda Indo.
Tetapi mereka terkoengkoeng dalam „kebangsaan Douwes Dekker" (satoe teori jang menggembirakan perihal „darah Timoer dan perasaan Timoer”) jang bagian ekonomi ditoetoep dengan wardisme jang katjau itoe. Sekiranja N.I.P. mempoenjai seorang pemimpin jang sanggoep mempertalikan kebangsaan Indonesia dengan Program proletaris dan sanggoep menarik kaoem boeroeh kedalam partai itoe nistjaja N.I.P. meskipoen ditinggalkan oleh Belanda Indo jang fascistis itoe, dapat hidoep langsoeng dan boleh djadi lebih koeat dari jang soedah2.
Tetapi sekali lagi, sebab ta' ada boerdjoeasi boemipoetera jang modern maka semangat jang sekian sehat dan revoloesionernja sebagai Dr. Tjipto ta' beroleh tempat dalam pergerakan revoloesioner jang boerdjoeis, dan sebaliknja dari mendekati massa beroelang-oelang merintang-rintang waktoe dengan kerdja jang ta'lajak baginja jaitoe memanggil manggil (arwah kebesaran Hindoe dan Islam) jang telah meninggal doenia.
Satoe „maja ” nationalistis jang sedjati.
3. Sarekat Islam.
Sarekat Islam pada tahoen 1913 tampil kemoeka disertai soearanja jang gemoeroeh. Perhimpoenan ini penjamboeng aksi massa Timoer setengah feodal jang soedah berabad-abad menderita penggentjetan. Tetapi ia boekanlah satoe massa aksi jang teratoer,tetapi manifestasi perasaan massa jang koerang senang, dibawah pimpinan saudagar seudagar ketjil.