— 166 —
njoemnja njang manis lagi mengawasin padanja. (lagi-lagi itoe portret).
Dengen senjoem njang berarti girang ia angsoerken kedoea tangannja en berkata: „Apatah Allah baroe kirim kau boeat mengambil pada akoe? O iboe! akoe dateng, akoe dateng!”
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Di sitoelah, di mana bilangan kajangan
Dari anak-anak poenja tempat kesenangan
Berdiri srenta memelok dengen anteng
Beriboe iboe, atas anak²-nja ampoenja dateng.
Semoea orang njang berdiri di sitoe telah liat roepanja HOK OEN mendjadi laen. Itoe roepa njang baroesan mengandoeng doeka sekarang mengoetaraken satoe senjoem njang bersoekoer. Matanja menoedjoe ke atas, di mana portret iboenja, njang masi sadja di sorotken oleh sinarnja mata hari; kemoedian ia angkat kedoea tangannja en bibirnja laloe berkemak-kemik.
Matanja njang brat telah tertoetoep lagi, tetapi itoe senjoem njang manis masi sadja bermaen di sekiter bibirnja njang poetjet; napasnja mendjadi plahan..... brenti..... en kemoedian „Ah pa, nanti sadja akoe teroesken dongengan koe,” berbisik GOAN OEN, „kerna enko HOK OEN soeda poeles si.”
TAMAT