— 319 —
tida bertemoe. Pendeknja pertanjahan-pertanjahan jang biasa dioetjapken bagi satoe kawan pada laen kawannja jang sekean lama ada terpisa.
Sasoedanja orang minoem-minoem doea-tiga tjawan arak, Lie Eng berkata;
„Kaloe di-inget, sagala apa ada koeasanja Toehan, hingga perkara jang ampir tida didoega, bisa terdjadi. Hal ini Liatwie Hengte semoea tentoe taoe, bagimana sadari kita-orang poelang dari paperangan di Poeilap, satoe pada laen lantas terpisa. Ada jang mendjabat pangkat dan ada jang poelang ka masing-masing doesoennja sendiri, hingga didoega tida aken bisa koempoel kombali. tapi dengen koeasanja Toehan, sasoeda kita-orang terpisa brapa taon, sekarang bisa berkoempoel kombali di ini tempat.“
Semoea orang benerken ito: omongan.
Pada itoe hari perdja noean diteroesken sampe hari mendjadi malem. Boeat tanda kagirangan jang ini semoea soedara soeda bisa berpoempoel djadi satoe, pesta itoe dirajahken tiga hari teroes meneroes, sedeng semoea liauwlo djoega toeroet rasaken itoe kaplesiran jang menjenangken hati.
Di fihak orang prampoean poen tida katinggalan rajahken itoe.
Pada soeatoe hari Loan Teng-giok prenta satoe thaubak pergi ka Tengtjioe boeat membeli barang-barang jang perloe, tapi sapoelangnja dari