— 378 —
Semoea kambrat-kambratnja pada mengoetjap trima kasi.
Itoe hari dikaloearken poela soerat salebaran jang membri taoe naeknja Kiong To di atas karadjahan.
Djoega dibri prenta orang-orangnja pergi djalan ka koeliling tempat, boeat liat dan denger-denger apa jang diomongin oleh pendoedoek negri. Bila ada jang omongin djelek dan njata tida maoe taloek pada radja jang baroe, moesti lantas diboenoe dan kapalanja dipantjer di tenga-tenga gang atawa pasar, soepaja orang djadi takoet.
Pendoedoek negri banjak jang lari lantaran katakoetan.
,,Kaoe orang troesa djadi takoet," treak ambtenaar-ambtenaar kaparat jang djadi kawannja itoe penghianat: „orang jang diboenoe tjoema jang tida maoe menaloek, sedeng jang maoe bersetia dan tida bikin kariboetan, tida mendjadi sala." Soepaja tida dibikin soesa, terpaksa rahajat Siamlo belaga taloek, maski hatinja amat bentji dan tida soeka dengen perboeatannja itoe penghianat, jang soeda begitoe kedjem aniaja djiwanja radja.
Selang tiga hari itoe soldadoe-soldadoe Biauw jang dibri perkenan boeat djalan-djalan, lantas berboeat perkara-perkara jang tida patoet, seperti ambil orang poenja barang, ganggoe orang-orang