dengan garis batas pelemparan. Pemain yang undasnya paling jauh dengan garis batas pelemparan akan berhak main pertama kali dalam tahap berikutnya, sedangkan pemain yang undasnya paling dekat dengan garis pelemparan akan berada pada urutan yang paling belakang ( durit }
Bagi pemain yang ternyata undasnya tidak berhasil melampaui atau tepat pada garis batas pelemparan, pemain ini dinyatakan mati dan tidak boleh ikut main pada tahap berikutnya. Sebagai contoh misalnya setelah melakukan lemparan tahap pertama kedudukan undas para pemain seperti terlihat dalam sketsa dibawah ini:
Dalam kedudukan seperti tersebut maka pemain C dinyatakan mati karena undasnya tidak dapat melampaui garis batas pelemparan dan tidak boleh ikut melanjutkan lemparan tahap berikutnya. Sedangkan urutan pemain untuk lemparan tahap kedua adalah urutan pertama B karena undasnya paling jauh dari garis batas pelemparan dart kedua A.
Setelah diketahui urut - urutan bermain tahap kedua maka dimulailah tahap lemparan ke arah biji taruhan. Pemain yang berhak melakukan lemparan pertama kemudian berusaha melemparkan undasnya dari ternpat undasnya kini berada menuju bilah pasangan.
Pemain ini berusaha agar lemparannya dapat tepat mengenai bilah pasangan dan dapat menjatuhkan karet gelang taruhan. Karet gelang yang berhasil dijatuhkannya berarti menjadi haknya dan boleh diambil.
Apabila masih ada karet gelang yang belum jatuh maka kemudian giliran pemain urutan kedua . Demikian seterusnya sampai karet gelang di atas bilah pasangan habis. Namun apabila setelah semua pemain mendapat giliran melempar tetapi ternyata masih ada karet gelang yang belum jatuh, maka biasanya mereka sepakat untuk menambah karet gelang taruhan lagi dan dimulai dari lemparan tahap pertama lagi.
d. Konsekuensi kalah menang
55