Ada masalah saat menguji baca halaman ini
TAO TEH KING.
itoe tida-ada atawa kakosongan. Manoesia saban-saban moesti balik kombali ka doenia lantaran mengandoeng kainginan aken dapet atawa poenjaken ini dan itoe jang bersifat doeniawi. Kapan ia lepasken segala kainginannja, djangan bergoelet atawa menggretjok pada perdjalanannja natuur, hingga maskipoen hidoep di doenia dirinja seperti kosong, pastilah ia aken dapetken katentreman jang sampoerna dan poenjaken itoe kakekelan jang baka. Inilah ada pengataoean resia paling besar dan dalem, jang Lao Tze telah boeka di fatsal pertama dari Tao Teh King, pengataoean mana kapan orang soedah mengarti dan bisa rasain sarinja, membikin ia djadi bingoeng dan kesima atawa kasemsem. (Ajat 6 dan 7).
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Tao Teh King.pdf/32}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
16