Halaman:Warisan Seorang Pangeran 01.pdf/60

Halaman ini telah diuji baca

Wadjahnja tak lagi tolol an seperti semula. Dengan pelahan ia berbangkit menghampiri dapur.

„Kelihatannja kau djudjur", katanja, suaranja kurang djelas.

„Kau datang dari tempat djauh mari, silakan dahar dulu!" Terus ia masak nasi, ia matangi sajur. Sekarang ia bergerak sebat, beda daripada waktu ia mentjutji pakaian tadi.

Tjeng Loen hendak membantunja, tapi ia menampik.

„Kau lihat kitab sadja", katanja. Dan dari almarinja, ia tarik keluar dua djilid kitab sjair.

Kasihan piauwsoe she Tjian ini. Karena terlalu repot dengan perusahaannja, ia tak sempat beladjar surat, hingga untuk menulis seputjuk surat sadja, ia tidak mampu, Kini terpaksa ia berdiam menantikan. Ia duduk atau djalan mundar-mandir. Sekarang ia tidak berani angkat kaki, ia kuatir membuat hilang ketika jang baik ini. Sebaliknja kalau ia menunggu, ia pun kuatir orang tolak permintaannja........

Achir²nja, matanglah nasi dan sajurnja, dan siorang tua menjadjikannja diatas medja. Tapi, dalam keadaan seperti itu, mana Tjeng Loen bernafsu bersantap? Kemudian berubah pula sikap siorang tua. Sambil atur piring. mangkok dan sumpit, ia perlihatkan roman riang-gembira. Ia tertawa.

„Lao-hia, lekas dahar, lekas dahar !" dia mengundang. „Nasi ini bertjampur gandum. Bila didahar panas² harum baunja dan pulen, gampang ditjernakan. Hanja kalau sudah dingin, mendjadi tak enak dimakan. Kau lihat, bukankah masakanku tak ada tjelanja? Nasiku ini termasuk tidak keras dan tidak lodo, tidak basah dan tidak kekeringan! Ketika Sie Djin Koei mendjadi hwee. tauwkoen, situkang masak, dia tak dapat masak seperti aku ini !"

Habis berkata, dia tertawa berkakakan, terus dia ambil mangkoknja, untuk menjendok nasi itu.

Tjeng Loen tidak berani menghilangkan kegembiraan orang, walaupun dengan likat, iapun turut angkat mangkoknja, turut menjendok nasi. Ia tidak sangka, benar² nasi itu harum, hingga dengan sendirinja ia suap itu masuk kedalam mulutnja. Waktu ia lihat teman nasi, ia tampak satu piring terisi masakan empat ekor ikan ketjil, jang digoreng, sedang mangkoknja, jang besar, muat masakan tauwhoe tjampur sajuran, minjaknja kental.

Sirang tua angkat sumpit.

57