Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/197

Halaman ini tervalidasi

kelantjaran kerdja sesuai dengan amanat anggota Pengurus dan Badan Pemeriksa mengatur tata-tjara kerdja jang dituangkan dalam peraturan chusus.

Dalam perkembangan dan pertumbuhan gerakan koperasi batik sampai mendjadi dan berdirinja GKBI sekarang ini, PPBBP mempunjai andeel besar. Akibat pengalaman dan tekanan² jang diderita baik waktu zaman Belanda maupun zaman pendudukan Djepang, oleh beberapa tokoh² pengusaha batik baik jang bertempat di Solo maupun di Jogjakarta, dengan dorongan dari pedjabat² Pemerintah terutama jang duduk di Kementerian Kemakmuran jaitu: Bapak Ir. Surachman (almarhum), Bapak Prof. Ir . Teko Sumodiwirjo, Bapak Prof. R. Suriaatmadja, Bapak Margono Djojohadikusumo, Bapak L. Setyoso menjarankan kepada Pengurus PPBI dan PPBBS supaja mendirikan organisasi gabungan jang bertingkat nasional. Organisasi gabungan inilah nantinja jang akan berhubungan dengan Pemerintah Pusat seluruh masalah jang menjangkut masalah batik. Dalam usaha pembentukan organisasi gabungan ini pedjabat² pemerintah diatas besar peranannja, mengumpulkan tokoh dan Pengurus PPBI, dan PPBBS serta membitjarakan setjara luas akibat2 serta kemungkinan² jang akan ditjapai oleh organisasi ini untuk kepentingan masjarakat batik. Kepada Pengurus PPBBS diandjurkan supaja menghubungi pengurus² koperasi batik diluar Jogja dan Solo terutama daerah republik, jaitu Ponorogo dan Tulungagung. Atas undangan Kementerian Kemakmuran. Pengurus² Koperasi PPBI Jogja, PPBBS Solo, BAKTI Ponorogo dan BTA Tulungagung datang ke Jogjakarta untuk membitjarakan dan pembentukan organisasi gabungan. Bertempat dikantor Kementerian Kemakmuran. Djalan Malioboro Jogjakarta 85 pada tanggal 18 September 1948 berdirilah organisasi gabungan masjarakat batik jang dinamakan „Gabungan Koperasi Batik Indonesia” disingkat „G.K.B.I.". Status organisasi ini ialah Koperasi Pusat.

Jang hadir waktu didirikan GKBI itu ialah:

PPBBS diwakili oleh: 
Pak K.M. Idris.
Pak Prijorahardjo ( almarhum ).
Pak H.A. Muslim.
PPBI diwakili oleh: 
Pak Djajengkarso (almarhum ).

186