Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/198

Halaman ini tervalidasi
     Pak H. Saebani.
Pak Tjitrosumarto.
Bakti diwakili oleh:
Pak S. Ismail dan Pak Wiriosubroto.
Pak Abd. Wachid (almarhum) dan Pak Muslani.

Dari pihak pedjabat jang hadir ialah: Pak Prof. RSA. Suriaatmadja.

Setelah berdirinja GKBI pada tanggal 18 September 1948 Pemerintah dan masjarakat Jogjakarta mendengar bahwa tadi pagi ada pemberontakan Madiun jang didalangi oleh PKI. Sesudah itu 3 bulan lagi datang pula agressi ke-II Belanda dan akibatnja Jogjakarta dapat diduduki oleh Belanda. Akibat peristiwa kedua ini walaupun GKBI sudah lahir, kegiatannja terhenti sementara. Waktu per-tama² Jogjakarta diduduki Belanda, kegiatan PPBI dialihkan dari koperasi pada aktip membantu perdjuangan R.I. dalam clash ke -II. PPBI dan anggota²nja aktip memberikan supply pada geriljawan² kita dimedan djoang. Sektor geriljawan jang erat hubungannja waktu itu ialah sektor dibawah pimpinan Kolonel R.G.P. Djatikusumo (sekarang Letnan Djenderal). Waktu itu susunan Pengurus PPBI ialah: Ketua/ Wk. Ketua: H. Tjitrosumarto dan H. Saebani, Penulis I/II: Winotosastro dan Hadiatmodjo dan Bendahara I/ II: Martohartono dan Sutjipto. Dalam pembentukan GKBI didasarkan pada Undang² Koperasi Bumiputera No. 91/1927 jang tidak bisa bergerak dalam perdagangan internasional. Disamping kegiatan GKBI terhenti dan hubungan dengan Pemerintah kurang, maka Pengurus PPBI jang dipelopori oleh Pak Saebani dan kerdjasama dengan A. Rais membentuk N.V. Batic Trading Company (N.V. BTC) pada tgl. 14 Djuni 1949 di Jogjakarta. NV. BTC ini jang akan berhubungan dengan dunia internasional dalam hal pemasukan bahan baku batik jang dibutuhkan oleh anggota PPBI. NV. BTC berdjalan baik dan waktu Pemerintahan RI. kembali ke Jogjakarta, disarankan oleh Pedjabat supaja djangan banjak organisasi dan supaja NV . BTC dibeli oleh GKBI. Pak Suriaatmadja mengundang pengurus koperasi jang dihadiri antara lain oleh: Jogja, Solo, Pekalongan, Ponorogo, Tasikmalaja, Tjirebon dan Tu-

187