Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/255

Halaman ini tervalidasi

BAGIAN: 6

KOPERASI „PERSATUAN PERUSAHAAN BATIK”
PEKADJANGAN — PEKALONGAN
HAKBADAN HUKUM No.: 660 tgl. 2-3-1940.

I. RIWAJAT PEMBATIKAN:

1. Asal-usul batik di Pekadjangan:

Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekadjangan ialah pertenunan jang menghasilkan stagen dan benangnja dipintal sendiri setjara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan jang dikerdjakan oleh orang² jang bekerdja disektor pertenunan ini. Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh² pabrik gula di Wonopringgo, dan Tirto lari ke perusahaan² batik, karena upahnja lebih tinggi dari pabrik gula.

Pembatikan jang dikerdjakan masih terbatas pada batik tulis, bahan baku mori hasil luar negeri dan tenunan sendiri dan obat²nja buatan dalam negeri antara lain: nila,/tom, mengkudu,/patje dan sebagainja.

2. Tjiri² chas dan bahan baku batik:

Tjiri chas dari batik Pekadjangan ialah model blanco dengan pola kembang dan proses terachirnja dikerdjakan di Jogjakarta. Batik² blanco ini dibawa ke Jogja oleh pedagang² Pekadjangan dan waktu itu di Jogja telah berdiri organisasi Islam Muhammadijah. Oleh karena sering pulang perginja orang² Pekadjangan waktu itu ke Jogja maka tertarik oleh perdjuangan dan tudjuan tjita² Muhammadijah, maka di Pekadjangan didirikan pula Muhammadijah. Djadi sekarang ini kalau hubungan Muhammadijah dengan koperasi Pekadjangan erat, ini disebabkan karena sedjarah pertumbuhannja sedjalan dan masing² pendukungnja telah sama² merasakan faedahnja.

244