Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/270

Halaman ini tervalidasi

terutama golongan Tjina sendiri. Daerah pemasaran batik Pekadjangan semendjak dari dahulu telah mendjadi bahan eksport dan setelah pengakuan kedaulatan sampai sekarang terus dieksport oleh pedagang² batik. Pada, zaman adanja pool batik sandang jang didjualkan oleh PPB djuga batik prima. Setelah tidak ada pool batik sandang lagi 1963, penampungan batik oleh PPB terus diadakan. Untuk 1963 batik jang didjual seharga Rp. 64.903.794,— dan stock sebanjak 14.047 potong seharga Rp. 4.769.647,—. Tahun 1966 stock batik sebanjak 12.939 potong seharga Rp. 127.402,— dan omzetnja sebesar Rp. 3.258.772,— dan tahun 1967 stock sebanjak 6.372 potong seharga Rp. 598.987,— dan omzet sebesar Rp. 1.819.004,—.

d. Pabrik Mori dan Kaos:

Rentjana pendirian kedua pabrik ini adalah sebagai realisasi dari tjita² mendirikan koperasi dahulu. Setelah perdagangan bahan batik berada ditangan pengusaha batik melalui koperasi, maka dirasakan manfaatnja besar sekali bahan² baku itu berada ditangan sendiri. Setelah GKBI mendapat hak badan hukum tahun 1953 dan pengakuan hak import sekali, kemungkinan terlaksana tjita² berkoperasi bertambah besar pada tiap² pedjuang koperasi batik.

Gedung Pabrik Kaos Pekadjangan didirikan tahun 1953/1954 dengan modal dari anggota dan sekarang sebagai salah unit usaha/produksi dari PPB. Pabrik ini djuga terletak didaerah Pekadjangan.'}}

259