Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/339

Halaman ini tervalidasi

persediaan jang masih ada dan bahan² kain putih lainnja jang bisa didijadikan batik. Waktu pendudukan Djepang itu pula di Pekalongan oleh pengusaha/pedagang batik didirikan pula „Persatuan Dagang Indonesia Pekalongan jang disingkat PERDIP dan dipelopori oleh antara lain : Hadji Djehri, Hadji Djadjuli. Kegiatan PERDIP ini disamping usaha kebutuhan se-hari² untuk pengusaha batik djuga menijarikan bahan baku batik untuk pengusaha batik. Kegiatan PERDIP ini sampai permulaan kemerdekaan Indonesia dan sudah itu berkurang karena pengusaha² batik aktip dalam mempertahankan kemerdekaan bersama2 patriot lainnja.

Setelah perdjuangan clash I jaitu tahun 1947, Pekalongan mendjadi daerah pendudukan Belanda, maka aparatur pemerintahan dilengkapi mereka termasuk Bureau Industrieele Herstel (B.I.H.) dari Afdeling Nijverheid, Departemen van Economische Zaken.

Petugas2 BIH mengadakan pentjatatan kembali pengusaha batik serta djumlah dan matjam kebutuhan mereka. Maka selama pendudukan itu kebutuhan bahan baku batik didjamin oleh B.I.H. tersebut.

Pada tahun 1947 itu pula gidirikan organisasi Indonesia Makmur jang bertudjuan membelikan langsung kebutuhan bahan baku batik dari importir sama dengan kegiatan Batik bond dahulu. Organisasi ini dipelopori oleh Lutan Sutan Amiruddin seorang pedagang batik dikota Pekalongan. Belakangan Indonesia Makmur ini kegiatannja diperluas dan dirobah namanja mendjadi „Persatuan Pertenunan Indonesia Pekalongan” dan dipelopori oleh antara lain : Lutan Sutan Amiruddin, Hadji Zein Muhammad dan Hadji Zein Iljas.

3. Koperasi Wadah Pemersatu:

Disamping organisasi Persatuan Pertenunan Indonesia Pekalongan djuga ada dua organisasi lainnja jaitu: Persatuan Pembaikan Pekalongan dan Organisasi Famili jang ke-dua²nja bergerak dibidang pembatikan. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Pemerintah Belanda achir tahun 1949 dan dalam tahun 1950 pengusaha² batik jang ikut aktip bergerilja sudah banjak kembali kekota maka kekuatan2 untuk menudju pembentukan organisasi koperasi bertambah kuat. Atas andjuran pedjabat tinggi dari Kementerian Kemakmuran antara lain Bapak Prof. Ir. Teko Sumodiwirjo dan Bapak Prof. Suriaatmadja, maka dibentuklah organisasi koperasi jang dinamakan „Persatuan Pembatikan Indonesia Pekalongan (P.P.I.P.) hasil

328