Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/368

Halaman ini tervalidasi

Pengusaha² batik dan keradjinan batik jang dilajani oleh BTA meliputi daerah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek. Pada tahun 1952 Pengusaha batik jang dilajani sebanjak 72 orang dar tiap tahun djumlah ini terus bertambah dan achir tahun 1967 tertjatat sebanjak 336 orang. Perkembangan bahan baku batik jang disalurkan dari Pemerintah maupun GKBI semendjak tahun 1954 sampai 1967 adalah sebagai berikut :

Perkembangan distribusi bahan baku batik
Sumber Neratja GKBI

Tahun

Banjak

Banjak


Yard

Harga

Kg

Harga


1954
1.202.570, Rp. 6.113.305,— 37.845, Rp. 386.122,—
1955
1.302.520,  7.269.704,— 32.753,  181.508,—
1956
2.646.250,  15.634.196,— 55.153,  523.761,—
1957
2.258.691,  17.531.306,— 34.555,  292.430,—
1958
1.861.325,  26.318.575,— 16.748,  200.790,—
1959
929.072,  20.617.703,— 806,  101.124,—
1960
1.046.358,  28.834.837,— 7.397,  1.208.817,—
1961
1.558.071,  40.850.308,— 21.473,  4.076.039,—
1962
1.475.011,  43.919.442,— 57.438,  4.415.470,—
1963
731.695,  40.095.041,— 41.408,  10.093.116,—
1964
879.847,  131.848.850,— 13.922,  8.127.318,—
1965
1.162.522,  575.393.692,— 7.553,  42.260.205,—
1966
795.115,  4.477.783,— 5.464,  298.650,—
1967
531.968,  11.789.356,— 4.941,  793.725,—

Kalau diperhatikan djumlah bahan baku batik jang diterima oleh BTA dari tahun ketahun mengalami djumlah turun naik dalam yard cedangkan dalam rupiahnja hasil pendjualannja terus naik ketjuali tahun 1959 dan 1963. Djumlah mori jang dibagikan dari tahun 1954 sampai 1957 bertambah besar karena mulai tahun 1955 baik import, distribusin ja sepenuhnja dikuasai oleh GKBI dan devisa oleh Pemerintah. Mulai tahun 1958 djumlah distribusi mori mulai menurun karena djumlah devisa djuga berkurang, disebabkan situasi dalam negeri mulai tidak stabil dengan adanja pergolakan² daerah. Akibatnja djumlah export menurun dan pendapatan devisa berkurang, dan kebutuhan devisa untuk alat² keamanan negara meningkat. Dan

357