Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/398

Halaman ini tervalidasi

BAGIAN: 16

KOPERASI BATIK GRESIK
HAK BADAN HUKUM No.: 1002/1955

Djalan Embong Sawo 32A SURABAJA.

I. RIWAJAT PEMBATIKAN:

Gresik waktu zaman keradjaan Madjapahit dahulu adalah sebuah kota pelabuhan jang menghubungkan daerah² kepulauan Indonesia Timur dengan pulau Djawa. Pembatikan dikenal semendjak zamannja Sunan Giri berkuasa. Masjarakat Gresik umumnja adalah masjarakat dagang jang diturunkan oleh keluarga keradjaan bernama Njai Ageng Winatih. Waktu Sunan Giri berkuasa penduduk banjak jang pandai dan bekerdja dalam bidang keradjinan tangan antara lain membatik. Desa pembatikan jang dikenal masa dulu ialah Desa Kramat dan sekarang tidak ada lagi pembatikan disini, sudah pindah dikota Gresik sekarang. Awal abad ke-XX masjarakat Gresik seiain dari keradjinan batik, mereka djuga bergerak dibidang industri lainnja jaitu: industri kopiah dan kulit. Perdagangan bahan batik didatangkan dari Kalimantan, Nusatenggara dan nantinja pedagang ini membawa batik dan kopiah kedaerahnja. Bahan² batik ini sampai di Gresik dikuasai oleh pedagang² Tjina. Pembatik tjap dan obat² luar negeri dikenal di Gresik sesudah perang dunia kesatu.

II. PERDJUANGAN PENGUSAHA BATIK:

Nasib pengusaha batik dan industri lainnja di Gresik sama dengan daerah² lainnja jaitu: hanja membuat batik sadja, sedangkan perdagangan bahan2 baku dan batiknja dikuasai oleh pedagang² Tjina. Pengusaha² batik jang dikenal waktu itu di Gresik antara lain: H. Diuber, Bu H. Saleh, Mustafa dan lain²nja ketjil². Waktu zaman krisis pengusaha² batik banjak jang mati dan timbul lagi sesudah krisis berachir. Sesudah krisis itu pengusaha² dibidang industri

387