6. Setono, Pekalongan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1941) dan
7. C.P.B.B. Tjiamis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1942)
GKBI mendapat pengesahan badan hukum tanggal 25 Agustus 1953 No. 843 berdasarkan Undang2 Koperasi No. 179/Tahun 1949. Setelah mendapat hak badan hukum dan pengakuan importir dari Kementerian Perekonomian September 1953 , kegiatan BTC dialihkan pada GKBI dan BTC dibubarkan, dimana semua hak²nja dan kewadjibannja dipindahkan kepada GKBI.
Dalam tahun 1953 GKBI membeli gedung di Djalan Pinangsia II/9 dan pindahlah kekantor baru milik sendiri dan dari sinilah perdjuangan diatur selandjutnja.
Dalam tahun 1953 Menteri Perekonomian R.I. waktu itu jaitu Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo (P.N.I.) mengeluarkan peraturan tertanggal 9 September 1953 jang pokok²nja ialah:
bahwa djasa dalam mengimport cambric oleh Jajasan Bahan Perindustrian akan dialihkan dari N.V. Batik (badan Komersiil dari
36