GKBI jaitu awal tahun 1963 sampai bulan Nopember 1963. Ini disebabkan karena terdjadinja manipulasi bahan baku batik dan Pemerintah Ponorogo mengambil tindakan menangkap Pengurus PEMBATIK. Untuk mendjaga kelantjaran produksi dan kepentingan anggota, Pengurus GKBI c.q. Ketua I H.A. Djunaid mengambil alih pimpinan grossierschap langsung ditangan GKBI. Sebagai pelaksananja Ketua I GKBI mengangkat pembantu²nja jang diambilkan dari anggota² dan Pengurus PEMBATIK jang tidak ditahan. Pimpinan Pembantu Ketua I GKBI di PEMBATIK didjabat oleh Sdr. Effendi Anwar sampai bulan Nopember 1963. Dalam bulan Nopember 1963 diadakan rapat anggota luar biasa dan Sdr. Effendi Anwar terpilih mendjadi Ketua Pembatik untuk masa djabatan sampai tutup buku tahun 1963. Dalam pemilihan pengurus tahun 1964 Sdr. H. Muchari Hadisardjono terpilih kembali sebagai Ketua Umum PEMBATIK. Dalam rangka pengambil alihan ke Pengurusan GKBI oleh Menteri Moh. Achadi S.E. bulan September 1965, duduk dalam ke Pengurus GKBI. Muchari Hadisardjono sebagai Bendahara I, dan Effendi Anwar sebagai Komisaris Daerah untuk Djawa Timur. Setelah ke Pengurusan GKBI kembali kepada pilihan rapat anggota, wakil PEMBATIK di GKBI mendjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa jang didjabat oleh Sdr. Effendi Anwar dan kemudian diganti oleh Usman Subandi tahun 1967. Dalam rapat anggota PEMBATIK bulan Mei 1967 dimana pengurus jang dipimpin oleh H. Muchari mengundurkan diri dan diganti oleh pengurus baru jaitu : Ketua I/II: Moc. Islam Subandi dan Drs. Hary Aman, Penulis I/II: Moh. Achwai dan Suratmi, Bendahara : Moh. Sihabuddin dan Pembatnu: Imam Muari, Padmosudarmo. Susunan Badan Pemeriksa: Aenuddin, Moh. Achsin dan Imam Hanafi BA.
III. KEGIATAN DAN AKTIVITAS PEMBATIK :
A. Bidang organisasi dan idiil :
1. Pendidikan :
Dibidang pendidikan PEMBATIK aktip memberikan bantuan kepada organisasi² pendidikan Islam di Ponorogo, chususnja kegiatan pendidikan jang diselenggarakan oleh Nahdatul Ulama mendapat bantuan sepenuhnja dari Kopbat. Pembatik. Tingkat² sekolah jang
501
