Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/596

Halaman ini tervalidasi

BAGIAN: 39

KOPERASI WARGA BATIK
HAK BADAN HUKUM No. 891 TGL. 27-12-64
Djalan Asia Afrika No. 101A Telp.: 458 GARUT.

I. RIWAJAT PEMBATIKAN:

Riwajat pembatikan di Garut menurut pendjelasan jang diterima dari Pengurus Warga Batik diperkirakan adanja achir abad ke-XIX jang dibawa oleh pengungsi² dan pedagang² batik dari Djawa Tengah seperti Pekalongan, Tegal, Kudus, Banjumas dan djuga dari Djawa Barat sendiri jaitu Tjirebon. Daerah pembatikan di Garut selain dari kota Garut sekarang, terdapat pula di Tjipanas Tarogong, Leles dan Limbangan.

Batik Garut kebanjakan dikerdjakan setjara keradjinan dan perusahaan tjap sampai sekarang perkembangannja sedikit sekali. Achir abad ke-XIX itu obat² batik jang dipakai masih buatan sendiri jang terdiri dari ramuan tumbuhan dan akar² jaitu: mengkudu, nila tom, soga dan sebagainja. Pola dari batik Garut sama dengan batik di Banjumas, dan tjampuran daerah² pembatikan lainnja di Djawa Tengah. Warna asli dari batik Garut ialah sari kuning sebagai dasarnja dan terkenal dengan nama „Garutan”. Sampai sekarang batik Garut tetap populer bagi konsumen, kalangan menengah dan atas karena halusnja. Daerah pemasarannja ialah tersebar seluruh Indonesia lebih² di-kota² besar, dipulau Djawa.

II. PERDJUANGAN PENGUSAHA BATIK:

1. Menudju pembentukan organisasi:

Oleh karena di Garut jang berkembang kebanjakan keradjinan batik pengaruhnja terhadap kegontjangan² harga tidak besar, karena batiknja tetap mempunjai nilai seni jang kuat daja tarik harganja dan djuga konsumennja terbatas pada tingkat menengah dan atas jang kuat daja belinja. Pengusaha keradjinan batik di Garut mendapat bahan bakunja dari Tjina dikota Garut dan batiknja djuga didjual pada pedagang² Tjina tersebut. Sesudah krisis dunia, pengusaha² batik di Tarogong dengan dorongan dari Lurah Tarogong membentuk kumpulan jang dinamakan „Usaha Gotong Rojong” jang tudjuannja

585