Halaman:40 Tahun PKI.djvu/35

Halaman ini tervalidasi

jang terpenting, jaitu Djawa dan Sumatera. Ia tidak sadja menggontjangkan sendi² kekuasaan kolonialisme Belanda di Indonesia, tetapi djuga telah memberikan sumbangan jang penting bagi perdjuangan Rakjat pekerdja sedunia melawan imperialisme.

Mengenai Pemberontakan 1926 Ir. Sukarno dalam bukunja „Sarinah” menjebutkan sbb.:

„Partai Komunis dan Sarekat Rakjat mengamalkan tjinta tanahair untuk menentang penghisapan golongan buruh dan tani oleh imperialisme”.

Dalam menilai periode pertama ini, Kawan D.N. Aidit dalam Lahirnja PKI dan Perkembangannja menjimpulkan sbb.

„Kesimpulan dari semuanja jalah, bahwa pimpinan PKI belum mampu memperpadukan kebenaran umum Marxisme-Leninisme dengan praktek revolusi Indonesia, karena pimpinan PKI belum memiliki teori Marxisme-Leninisme dan belum mempunjai pengertian tentang keadaan sedjarah dan masjarakat Indonesia, tentang tanda² istimewa revolusi Indonesia dan tentang hukum² revolusi Indonesia. Akibatnja jalah, bahwa Partai tidak mengetahui tuntutan pokok jang objektif dari Rakjat Indonesia, tuntutan jang menghendaki lenjapnja imperialisme dan feodalisme serta terwudjudnja kemerdekaan nasional, demokrasi dan kebebasan. Selandjutnja pimpinan Partai tidak menginsjafi bahwa untuk mentjapai tuntutan pokok ini harus digalang front persatuan jang luas antara klas buruh, kaum tani, burdjuasi ketjil kota dan burdjuasi nasional, jang bersendikan persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas buruh. Dari tidak adanja pengertian tentang semuanja ini timbullah dikalangan pimpinan Partai ketika itu fikiran² keliru jang mengira bahwa „kaum tani tidak bisa dipertjaja dalam semua aksi”, bahwa „kaum pertengahan dan kaum terpeladjar sudah mendjadi alat kaum modal”, bahwa PKI harus „anti semua kapitalisme”, bahwa sembojan PKI adalah „sosialisme sekarang djuga”, „sovjet

29