Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/11

Halaman ini tervalidasi

- 7 -

2. Subayang dan Lembah Mangkisi.

Mari Lis ajak adik-adik, kakak-kakak, ibu-ibu dan bapak-bapak ber temasa. Tidak usah berjalan, tak perlu naik bus dan kendaraan lainnya. Duduk saja yang baik dan tenang. Dan lebih baik kalau ada selembar peta Sumatera Barat. O, ada? Silakan mengembang dan memperhatikannya.

Tampak kah kota Payakumbuh? Itu adalah ibu kota Kabupaten Lima Puluh Kota. Dijuluki orang dengan kota "Gelamai". Gelamai dalam dalam istilah yang lain disebutkan 'dodol'. Gelamai Payakumbuh ini sedaaaap sekali tetapi amat liat sekali. Sebab dibuat dari tepung beras pulut. Namun banyak pula ragamnya, karena ada pula yang dibuat dari tepung beras biasa. Tetapi yang terkenal ialah gelamai sepulut ini.

Jadi Payakumbuh berteman dengan kota Garut di Pariangan, Jawa Barat, Garut terkenal pula dengan dodolnya. Tetapi antara dodol Garut dengn gelamai Payakumbuh jauh sekali bedanya. Gelamai sepulut Payakumbuh ini amat liat dan agak susah mengirisnya. Untuk lama tahannya disimpan dalam tempurung kelapa. Aneh, yaaa? Dua buah tempurung kelapa diisi dengan gelamai lalu dipertautkan kembali rapat-rapat. Gelamai yang disimpan begini awet sampai satu tahun. Tetapi di pasar tak ada dijual gelamai dalam tempurung ini.

Ada pula gelamai yang dibuat dalam buluh. Dibuat dari tepung beras biasa. Namanya 'gelamai di buluh'. Menjelang bulan Puasa dan sebelum Lebaran hampir setiap rumah membuat gelamai di buluh ini.

Sekarang mari kita mulai perjalanan kita.