Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/24

Halaman ini tervalidasi

- 20 -

'limbat'. Ikan limbat sejenis ikan kalang (lele) pakai seng. Tetapi warnanya agak kekuningan sedang ikan lele hitam. Rasanya cukup enak, di palai sedaaap, di goreng gurih, di gulai lidah bisa main pencak. Jenisnya yang lebih besar lagi ialah ikan 'baung'. Tetapi hidupnya dalam sungai yang lebih besar, misalnya dalam batang Sinamar. Kesamaan ikan ini ialah semuanya pakai sengat. Kalau kena sengatnya bisa barabe. Jadi hati-hatilah bila menangkap ikan ini.

Jenis ikan ini keluarya hanyalah malam hari, siang hari jarang sekali mereka memperlihatkan dirinya. Jadi memancingnya hanyalah pada malam hari.

Dimuka 'dangau' (rumah) kami ada beberapa buah tebat ikan. Yang sebuah banyak sekali limbatnya. Kalau malam sudah tiba keluarlah mereka dari sarangnya. Ikan itu diam diam saja menunggu mangsanya. Ukurannya macam-macam, ada juga yang besar.

Uda Men dan papa ketika kami mula-mula menetap di dangau mengetahui hal itu.- Sebelumnya yaitu ketika papa lagi bertugas kami tinggal di kota. Sesudah papa pensiun kami menetap di desa.- Pada suatu malam papa menyenter-nyenter kedalam tebat. Lalu kelihatanlah ikan limbat disana sini diam-diam saja. Timbul inspirasi papa. Bukan untuk mengarang melainkan untuk menangkap ikan limbat yang kelihatannya jinak-jinak itu.

Papa mencari pancing dan cacing dan kemudian menyenter kedalam tebat. Ikan-ikan itu diam saja. Lalu pelan-pelan pancing diturunkan kedalam air sehingga umpan berada beberapa senti meter dimuka moncongnya. Tidak boleh kena tubuhnya atau diturunkan dengan ceroboh sebab sang ikan bisa curiga dan..... kabur.

Nah, waktu itu barangkali sang ikan berpikir:

"Heee, kok ada rejeki nomplok?" Dia diam diam sebentar agaknya memperhatikan santapan yang turun dari langit dan nong-