Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/70

Halaman ini tervalidasi

- 66 -

Papa Lis menyadarinya. Ia sudah tua dan orang pensiunan. Sedang kami masih kecil-kecil. Kalau janjian datang dan papa dipanggil oleh Tuhan, bagaimanakah nasib kami dibelakang hari? Padahal kami sedang membutuhkan sandang dan pangan dan memerlukan biaya-biaya untuk melanjutkan sekolah. Semua tentu akan berantakan. Biaya itu tidak mungkin diharapkan dari bantuan famili atau saudara-saudara Lis.

Sebab itulah papa membuat sesuatu. Sesuatu yang dapat membantu kami adik beradik dibelakang hari. Sesuatu yang dapat menjadi 'Harapan tempat bergantung'. Memang ada usaha lain dari papa dan mak. Usaha itu sudah di kisahkan Udan Men dalam salah satu buku karangan papa yang berjudul: "Deru di desa". Buku ini sudah dipesan oleh Pemerintah dengan pesanan Inpres no. 4 - 1982. Jadi teman-teman belum mengetahuinya. Sesuatu yang menarik juga sebenarnya. *)

Dan sesuatu yang diusahakan papa dan mak itu amat menarik untuk kita ketahui bersama. Sebab itulah timbul hasrat Lis untuk mengisahkannya kepada teman-teman semua. Agar dapat menjadi contoh teladan bagi kita semua. Karena hal itu amat penting untuk kelanjutan kesuburan, perkembangan dan mutu tunas-tunas muda itu di kemudian hari.

Marilah kita lanjutkan kisahnya:

Ketika Lis dan saudara-saudara Lis pergi ke ladang pada hari-hari berikutnya orang sedang membuat lubang. Tetapi Lis tidak tahu. Apakah papa membuatnya dengan berdasarkan sebuah buku petunjuk, atau berdasarkan dari pengalaman orang lain.

_____________________________________

  • ). Inpres No. 145/C/Kep/R 80 9 September 1980 Lampiran I No. 469