Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/23

Halaman ini tervalidasi

-15-

terjadi juga kelak. Khalifah akan menyayangi gadis itu melebihi yang lain-lain. Apalagi kalau ia pintar pula menggosok-gosok Khalifah, waah, jangan-jangan ia bisa tersingkir dari istana Bagdad ini. Sekalipun pada wajahnya sang permaisuri senyum-senyum tetapi didalam hati dan jantungnya serasa dibakar.

 Nama Calon gundik baru itu Khautul Kulub!

 Lewat tengah malam permaisuri mempersilahkan Khatul Kulub masuk kedalam sebuah kamar untuk menyantap juadah, makanan yang sudah tersedia. Minumanpun dihidangkan, anggur yang mahal dan minuman lainnya. Tidak seorangpun tahu bahwa kedalam minuman Khautul Kulub sudah diperintahkan oleh Permaisuri Zubaedah untuk memasukkan sejenis serbuk yang berwarna kehijauan.

 Tanpa disadari Khautul Kulub minuman yang sudah dimasukkan serbuk rahasia itu diteguknya. Baru saja beberapa menit minuman itu lewat tenggorokannya Khautul rebah pingsan tak sadarkan diri lagi. Sekujur tubuhnya kaku kejang tak ubahnya dengan orang mati. Nafasnyapun terhenti.

 Permaisuri memberi isyarat kepada beberapa orang yang memang sudah disediakan dan sudah menerima instruksi-instruksi rahasia. Kuatul Kulub diselimuti dan kemudian dimasukkan kedalam sebuah peti yang sudah tersedia. Tiga orang laki-laki muncul.

"Awasss,...." perintah permaisuri. "Bawalah peti ini dan kuburkan dimana engkau suka. Pada penjaga pintu berikan uang ini dan katakan bahwa kalian membawa mayat orang mati kena wabah ta'un dan harus dikuburkan juga malam ini....."