Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/29

Halaman ini tervalidasi

-20-

 Tidak heran jika sehari itu sangat lama rasanya. Tetapi akhirnya hari menjadi sore juga dan Ganim sudah selesai dengan tugas-tugasnya. Iapun bersegera pulang. Belum melakukan apa-apa ia sudah memanggil seorang dari inang yang tadi diperintahkan untuk menjaga gadis itu.

 "Dia baik-baik saja, tuan." jawab inang.

 "Apa kalian sudah bicara-bicara dengan dia dan mengetahui siapa dia dan apa sebabnya terjadi sebuah peristiwa atas dirinya?"

 "Kami tidak akan berbicara demikian tuan, kalau tuan tidak ada memerintahkannya," jawab inang yang setia itu. Ganim sangat senang mendengar jawaban inang itu. Sebab dia sendirilah yang akan bertanya kepada gadis itu tentang serba sesuatunya yang ingin diketahuinya dari hal gadis itu.

 Setelah istirahat sebentar dan shalat Asar Ganim taks sanggup lagi menahan hatinya untuk menemui gadis itu dan berbicara dengan tamunya itu. Dengan berpakaian serapi mungkin dan hati dak dik duk, bergetar dan ber debar-debar sehingga dadanya bagai akan meledak, akhirnya Ganim datang akan menemui tamunya itu. Dengan sopan diketuknya pintu kamar.

 Seorang inang membukakan pintu dan setelah dilihatnya yang datang tuannya ia segera memberi tabukan kepada gadis tetamunya itu. Gadis itu lalu segera duduk dan mempersilakan Ganim masuk kedalam. Ia memberi isyarat supaya inang-inang itu menyingkir. Maka tinggallah mereka berdua saja. Beberapa saat keduanya membisu tak tahu apa yang akan dikatakan. Kemudian barulah Ganim mulai percakapan: